Pertumbuhan Eksplan Pisang Ambon Curup dengan Pemberian 2, 4-D dan Sukrosa Secara In Vitro (Aris Romadan, di bawah bimbingan Ir. Marlin, M. Sc dan Ir. Mukhtasar, M. Si, 2009 40 halaman)

Romadan, Aris and Marlin, Marlin and Mukhtasar,, Mukhtasar, (2008) Pertumbuhan Eksplan Pisang Ambon Curup dengan Pemberian 2, 4-D dan Sukrosa Secara In Vitro (Aris Romadan, di bawah bimbingan Ir. Marlin, M. Sc dan Ir. Mukhtasar, M. Si, 2009 40 halaman). Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
ARIS ROMADAN SKRIPSI.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (525kB)

Abstract

Proses perbanyakan pisang Ambon Curup bisa dilakukan secara konvensional maupun non konvensional. Pada budidaya konvensional perbanyakan pisang hanya bisa dilakukan dengan cara vegetatif. Di tingkat petani, proses perbanyakan konvensional (vegetatif) ini mengalami kendala. Salah satu kendalanya adalah adanya serangan penyakit busuk batang yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum. Untuk itu, perlu dilakukan alternatif usaha guna mendapatkan bibit yang bebas penyakit. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan teknik perbanyakan secara kultur jaringan. Keberhasilan perbanyakan secara kultur jaringan sangat dipengaruhi oleh media kultur. Berbagai komponen media yang harus ditambahkan ke dalam media kultur untuk memacu pertumbuhan eksplan secara in vitro, termasuk penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT), yaitu golongan auksin 2,4-D (2,4- dichlorophenoxyacetic-acid). Selain auksin, peran sukrosa sebagai sumber energi juga sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan eksplan. Sukrosa juga berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tekanan osmotik dalam media kultur (Gunawan, 1988). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi serta interaksi zat pengatur tumbuh 2,4-D (2,4- dichlorophenoxyacetic-acid), dan sukrosa yang optimal dalam memacu pertumbuhan eksplan pisang Ambon Curup secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juni tahun 2008, bertempat di Laboratorium Agronomi Divisi Bioteknologi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi 2,4-D dengan lima taraf, yaitu D0= 0 ppm, D1=2 ppm, D2=4 ppm, D3=6 ppm, D4=8 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi Sukrosa, dengan empat taraf, yaitu S1=30 g/L, S2=60 g/L, S3=90 g/L, dan S4=120 g/L. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 20 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali dan setiap unit perlakuan terdiri dari 2 botol tanaman, sehingga diperoleh 120 botol tanaman. Analisis Data disajikan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan eksplan pisang Ambon Curup yang berasal dari mata tunas dengan pemberian 2,4-D dan sukrosa hanya mampu menghidupkan eksplan sebanyak 33,3%. Pemberian 2,4-D dan sukrosa untuk memacu pertumbuhan eksplan mata tunas pisang Ambon Curup belum diperoleh konsentrasi yang optimal. Pada media 2 dan 6 ppm 2,4-D dengan sukrosa 30–90 g/L menunjukkan pertumbuhan kalus yang lebih baik.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agronomy
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 01 Dec 2013 11:44
Last Modified: 01 Dec 2013 11:44
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2671

Actions (login required)

View Item View Item