KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN PERILAKU MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DI KAWASAN HUTAN LINDUNG BUKIT DAUN (Studi Kasus di Desa Pelangkian Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang)

Heriyanto, Tedy and Siswahyono, Siswahyono and Agus, Susatya (2009) KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN PERILAKU MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DI KAWASAN HUTAN LINDUNG BUKIT DAUN (Studi Kasus di Desa Pelangkian Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang). Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
Tedy Heriyanto-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Kabupaten Kepahiang merupakan satu dari sembilan kabupaten/kota yang ada di wilayah Provinsi Bengkulu. Kabupaten Kepahiang merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Rejang Lebong, dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu. Pada umumnya, topografi Kabupaten Kepahiang terdiri atas daerah dataran tinggi, yang merupakan gugusan pegunungan bukit barisan. Letak wilayah ini antara lain pada ketinggian 350 meter hingga lebih 1.200 meter dari permukaan laut. Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan pada umumnya memiliki mata pencaharian bertani dan berkebun serta pendidikan dan keterampilan yang dimiliki masih sangat rendah, hal ini menyebabkan interaksi terhadap kawasan hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup akan semakin besar. Sehingga secara perlahan fungsi ekologis dari hutan tersebut akan hilang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan dan perilaku masyarakat terhadap hutan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2008. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Desa Pelangkian Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang. Desa Pelangkian merupakan salah satu dari sekian banyak desa di Kabupaten Kepahiang yang berbatasan langsung dengan Kawasan Hutan Lindung Bukit Daun (REG 5). Penentuan responden menjadi sampel dilakukan secara purposive (sengaja) dan random (acak) dengan dasar peranan dalam masyarakat Desa Pelangkian dan interaksi masyarakat dengan hutan. Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik Participatory Rural Appraisal (PRA). Teknik yang digunakan adalah Wawancara Semi Terstruktur, Pemetaan Kawasan (mapping), Transek (transect walk), Sketsa Kebun, Kalender Musim, Analisis Mata Pencaharian. Faktor sosial ekonomi masyarakat pada daerah penelitian yang telah diwakili oleh responden yaitu : jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, status dan kondisi perumahan, kondisi biofisik lokasi penelitian, pola pemanfaatan lahan garapan, status pemilikan dan luas lahan, pola aktivitas masyarakat, mata pencaharian, penghasilan. Dari 344 Kepala Keluarga (KK) yang ada di Desa Pelangkian, diambil 34 responden sebagai sampel untuk dimintai keterangan untuk mengetahui perilaku masyarakat terhadap hutan. Responden tersebut terdiri dari 5 orang aparat pemerintahan desa dan 29 orang lainnya adalah warga masyarakat desa. Sedangkan untuk masyarakat Desa Pelangkian memiliki perilaku yang baik terhadap hutan dibuktikan dengan mereka mengetahui tentang kawasan hutan lindung dan batas hutan lindung, fungsi dan manfaat hutan lindung, dan tata cara pembukaan lahan untuk kebun dan juga dari responden terlihat hanya 2 KK atau dipersentasekan sebesar 5,88 % yang melakukan perladangan di dalam kawasan.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 01 Dec 2013 14:02
Last Modified: 01 Dec 2013 14:02
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2702

Actions (login required)

View Item View Item