ANALISA PENGARUH SEMBURAN AIR LAUT TERHADAP LAJU KOROSI PADA SAMBUNGAN BAJA, ALUMINIUM DAN TEMBAGA

Bismantolo , Putra and Hendri , Hestiawan and Dedi, Suryadi (2009) ANALISA PENGARUH SEMBURAN AIR LAUT TERHADAP LAJU KOROSI PADA SAMBUNGAN BAJA, ALUMINIUM DAN TEMBAGA. Undergraduated thesis, Fakultas Teknik UNIB.

[img] Text
Skripsi Putra Bismantolo FE-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)

Abstract

Baut dan paku keling merupakan jenis sambungan yang digunakan untuk menyambung dua plat logam yang sejenis maupun berlainan jenis. Sambungan yang terbentuk dapat menimbulkan reaksi kimia apabila berada di lingkungan yang korosif sabagai akibat dari perbedaan tingkat kemuliaan logam tersebut. Apabila salah satu logam sudah terserang korosi maka sambungan tersebut akan mengalami penurunan mutu dan tidak layak untuk digunakan lagi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa jenis korosi dan laju korosi yang terjadi pada sambungan logam antara baja, aluminium dan tembaga di lingkungan air laut. Dalam penelitian ini spesimen yang digunakan adalah baja S45C, aluminium dan tembaga dalam bentuk plat dengan ukuran masing-masing 5 mm x 15 mm x 45 mm. Bahan yang berupa pelat tersebut kemudian dihubungkan dengan jenis sambungan Fe-Fe, Fe-Al, Cu-Al, Al-Al, Cu-Cu, Cu-Fe. Sambungan yang digunakan adalah baut besi dan paku keling aluminium. Proses selanjutnya adalah penyemprotan spesimen dengan air laut yang memiliki pH 8,4 dan debit sebesar 9,33x10 -5 3 m /detik dengan menggunakan pompa di dalam sebuah aquarium yang memilki ukuran panjang 630 mm, lebar 400 mm dan tinggi 450 mm. Penyemprotan dilakukan selama 360 jam untuk setiap jenis sambungan. Laju korosi logam dapat diketahui dari weight loss atau dengan membandingkan selisih berat spesimen sebelum dan sesudah uji korosi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa logam yang sejenis dengan sambungan baut besi akan mengalami korosi celah yang muncul pada celah atau retakan yang terbentuk dari sambungan dua plat tersebut. Korosi meluas sebagai akibat dari kurangnya kadar oksigen di dalam celah pada sambungan. Laju korosi baja paling tinggi pada sambungan yang sejenis adalah sebesar 0,0839 mm/year sedangkan pada sambungannya adalah 0,0522 mm/year. Pada sambungan dwilogam, korosi yang tejadi adalah korosi galvanis yang terjadi sebagai akibat dari sambungan dua logam yang tak sejenis membentuk sebuah sel korosi basah sederhana, dalam penelitian ini adalah sambungan baja-tembaga dengan laju korosi pada baja adalah sebesar 0,1033 mm/year, dan pada tembaga adalah sebesar 0,0013 mm/year. Korosi yang menyerang aluminium dan sambungannya adalah korosi sumuran, korosi ini terjadi sebagai akibat dari permukaan aluminium yang kontak langsung dengan sambungannya mengalami reaksi kuat dengan ion klorida sehingga membentuk lubang pada permukaan aluminium, laju korosi yang dialami baja adalah sebesar 0,0732 mm/year, sedangkan laju korosi yang dialami sambungan aluminium adalah sebesar 0,0036 mm/year.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Mechanical Engineering
Depositing User: 012 Adek Adek
Date Deposited: 02 Dec 2013 00:04
Last Modified: 02 Dec 2013 00:04
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2723

Actions (login required)

View Item View Item