PENGARUH DOSIS PUPUK K DAN TINGKAT NAUNGAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAHE GAJAH PANEN MUDA

Pamuji, Santoso and Prasetyo, Prasetyo and Busri , Saleh (2007) PENGARUH DOSIS PUPUK K DAN TINGKAT NAUNGAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAHE GAJAH PANEN MUDA. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
I,II,III-SAN-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (109kB)
[img] Text
IV,V-SAN-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (112kB)

Abstract

Jahe gajah termasuk tanaman temu-temuan yang mempunyai rimpang bernilai ekonomi tinggi. Rimpang jahe muda banyak dimanfaatkan untuk obat-obatan, rempahrempah, jahe asinan, dan juga untuk memenuhi kebutuhan industri minuman dan ekspor. Permintaan jahe semakin meningkat terlihat pada volume ekspor yaitu sebesar 33,114 ton pada tahun 1998 menjadi 41.000 ton pada tahun 1999 (Pramono, 2001) Tingkat produksi jahe relatif masih rendah yakni 3,75-12 ton/ha, sedangkan potensi produksi jahe masih dapat ditingkatkan hingga 30-40 ton/ha sehingga produksi jahe masih dapat ditingkatkan melalui perbaikan teknik budidaya (Bustamam et al, 2003). Jenis jahe yang banyak disukai konsumen di pasaran dunia adalah rimpang jahe gajah muda (non fiber ginger) yang dipanen pada umur 4 bulan setelah tanam. Pada saat tersebut rimpang jahe belum berserat sehingga masih dapat diolah menjadi jahe asinan, makanan, dan minuman jahe (Yufdy, 1996). Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Agustus 2005 di lahan pertanian jln. Wr. Soepratman. Gg. Melati kota Bengkulu. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap yang disusun secara splitplot design yang terdiri dari dua faktor yaitu main plot (petak utama) adalah intensitas naungan yang terdiri atas 0% (I0), 25% (I + ), 50% (I 2 ), 75% (I ). Sub plot (anak petak) adalah dosis pupuk K yang terdiri atas 0 kg/ha (K 0 3 ), 100 kg/ha (K 1 ), 200kg/ha (K 2 ), 300 kg/ha (K ). Dengan demikian terdapat 16 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali dan setiap ulangan terdiri dari 3 tanaman sampel sehingga diperoleh 144 tanaman. 3 Hasil penelitian menunjukkan bahwa taraf intensitas naungan memberikan pengaruh nyata terhadap variabel jumlah daun, jumlah batang, indeks luas daun, dan bobot kering bagian atas. Hasil uji lanjut BNT menunjukkan bahwa pemberian intensitas naungan 50% memberikan jumlah daun dan jumlah batang tertinggi masing-masing (96,73 helai dan 9,40 batang), sedangkan intensitas naungan 75 %memberikan indeks luas daun tertinggi (11,97) dan intensitas naungan 25% memberikan berat kering tertinggi (6,79 gr). Interaksi yang nyata antara intensitas naungan dan dosis pupuk K hanya terjadi pada peubah kehijauan daun. Menunjukkan peningkatan secara kuadratik pada kontrol dan intensitas naungan 75% dengan titik optimum masing-masing (139,83 kg/ha dan 200,5 kg/ha). Sedangkan intensitas naungan 25% dan 50% menunjukkan peningkatan secara linier dengan penambahan kehijauan daun setiap penambahan dosis pupuk K meningkatkan kehijauan daun masing-masing 0,8992 dan 0,747. Perlu penelitian lanjut terhadap pemberian pupuk anjuran bersama intensitas naungan buatan untuk mendapatkan dosis pupuk K pada tanaman jahe gajah panen muda.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agronomy
Depositing User: 013 Rizky Septika Utami
Date Deposited: 02 Dec 2013 14:35
Last Modified: 02 Dec 2013 14:35
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2780

Actions (login required)

View Item View Item