Rahmadhaniar , Yeti and Usman, Kris Joko Suharjo and Marlin, Marlin (2007) PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PEMBENTUKAN UMBI MIKRO KENTANG PADA SUHU INKUBASI, NITROGEN DAN CHOLOROCHOLINE CLORIDE (CCC) YANG BERBEDA. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.
Text
I,II,III-YET-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (104kB) |
|
Text
IV,V-YET-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (305kB) |
Abstract
Terbatasnya lahan yang cocok (dataran tinggi) untuk pertanaman kentang merupakan salah satu kendala untuk meningkatkan produksi kentang di Indonesia. Oleh sebab itu perlu dilakukan perluasan areal pertanaman kentang ke dataran rendah atau dataran medium. Pemanfaatan teknik kultur jaringan merupakan salah satu langkah awal untuk mendapatkan umbi bibit yang dapat membentuk umbi pada dataran rendah (dataran medium). Kendalanya pada dataran rendah adalah suhu tinggi. Suhu tinggi dapat meningkatkan sintesis giberelin (GA) sehingga menyebabkan terhambatnya pembentukan umbi. Sintesis GA dapat dihambat dengan pemberian retardan salah satunya yaitu chlorocholine chloride (CCC) dan pemberian nitrogen rendah dapat membantu pembentukan umbi mikro kentang. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memproduksi umbi pada suhu tinggi dengan bantuan nitrogen rendah dan CCC. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk (1) Membandingkan pertumbuhan tanaman kentang secara in vitro pada konsentrasi nitrogen, CCC dan suhu inkubasi yang berbeda. (2) Membandingkan hasil umbi mikro kentang pada konsentrasi nitrogen, CCC dan suhu inkubasi yang berbeda. (3) Membandingkan interaksi suhu, nitrogen dan CCC pada pembentukan umbi mikro kentang. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agronomi Divisi Bioteknologi Dan Kultur Jaringan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu dari bulan September 2005 sampai April 2006. Penelitian ini menggunakan rancangan split-split plot secara faktorial. Faktor pertama adalah suhu inkubasi yang terdiri dari 2 taraf yaitu T = suhu rendah (18 1 o C) dan T = suhu tinggi (25 2 o C). Faktor kedua adalah NH 4 NO 3 yang terdiri dari 2 taraf yaitu N = 0,1 MS dan 1,0 MS. Faktor ketiga adalah konsentrasi CCC yang terdiri dari 2 taraf yaitu C 1 = 500 ppm dan C = 1000 ppm. Dari ketiga faktor tersebut diperoleh 8 kombinasi perlakuan setiap kombinasi diulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh total unit percobaan sebanyak 40 unit. Setiap unit percobaan disediakan 2 botol tanaman. Data hasil pengamatan terlebih dahulu diuji normalitas. Data yang normal dianalisis secara statistik dengan uji F pada taraf 5 %, sedangkan data yang tidak normal ditampilkan secara deskriptif berdasarkan data rerata pengamatan. Untuk faktor tunggal hanya diuji dengan uji F 5 %, sedangkan untuk interaksi diuji lanjut dengan uji DMRT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada suhu 18 1 2 o C tanaman dapat tumbuh dan memproduksi umbi lebih baik dibandingkan suhu 25 o C. Interaksi antara suhu, nitrogen dan CCC secara dua faktor tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap semua variabel yang diamati. Suhu 18 o C dengan pemberian 0,1 MS nitrogen dan 1000 ppm CCC memberikan rerata yang lebih tinggi pada berat kering tanaman dibandingkan perlakuan lain dengan rerata 0,09 g. Sedangkan diameter umbi yang tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan suhu 25 o C dengan nitrogen 1,0 MS dan 500 ppm CCC dengan rerata 2,92 mm.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agronomy |
Depositing User: | 013 Rizky Septika Utami |
Date Deposited: | 02 Dec 2013 14:56 |
Last Modified: | 02 Dec 2013 14:56 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2793 |
Actions (login required)
View Item |