PERBANDINGAN KUALITAS PULP BATANG DAN CAMPURAN BATANG DENGAN CABANG KAYU MANGIUM (Acacia mangium Willd) PADA BERBAGAI KONSENTRASI ALKALI AKTIF

Formanita, Betharia and Ridwan, Yahya and Devi , Silsia (2007) PERBANDINGAN KUALITAS PULP BATANG DAN CAMPURAN BATANG DENGAN CABANG KAYU MANGIUM (Acacia mangium Willd) PADA BERBAGAI KONSENTRASI ALKALI AKTIF. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
I,II,III-BET-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (197kB)
[img] Text
IV,V-BET-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (244kB)

Abstract

Harga pulp yang tinggi di pasar internasional dan konsumsi kertas yang terus meningkat merupakan dua faktor utama yang merangsang pertumbuhan industri pulp dan kertas di Indonesia (Manurung dan Surakarta, 2002). Perkembangan industri pulp dan kertas di Indonesia yang pesat didukung oleh keunggulan komporatif (sumber daya bahan baku), sehingga mengantarkan Indonesia pada posisi yang semakin diperhitungkan di dunia Internasional. Yudi (2000) menyatakan bahwa produksi pulp dan kertas dunia pada tahun 2000 sekitar 300 juta kubik ton dan akan mencapai 420 juta kubik sampai tahun 2010. Lebih lanjut Stanley (2000) mengemukakan bahwa FAO telah memprediksi pertumbuhan industri pulp sekitar 4% sampai tahun 2010. Peningkatan kebutuhan pulp dan kertas akan memberikan konsekuensi pada peningkatan kayu sebagai bahan baku utama di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengefisienkan penggunaan bahan baku tersebut. Secara operasional, jika bagian cabang dari kayu mangium diterima oleh industri untuk dimasak sebagaimana pada batang, maka pemasakan (pulping) yang dilakukan cenderung menggabungkan antara batang dan cabang. Cabang memiliki kadar lignin (19.30 – 23.72%) lebih rendah dari batang (25.99%). Demikian halnya dengan kadar ekstraktifnya yang juga memiliki kadar yang rendah yang tentunya hal ini akan mempengaruhi kondisi pemasakan yang selama ini diaplikasikan oleh industri pulp (Fetriana, 2005). Tujuan pulping pada prinsipnya adalah mengeluarkan lignin termasuk zat-zat lain yang tidak diinginkan pada kayu. Pengeluaran tersebut dilakukan dengan pemberian zat kimia pada konsentrasi tertentu. Konsentrasi atau jumlah zat kimia yang antara lain dinyatakan dalam alkali aktif yang berbanding lurus dengan kandungan lignin pada kayu tersebut yang akan diolah. Cabang yang memiliki kadar lignin yang rendah dimasak dengan batang, maka secara teoritis dibutuhkan modifikasi kondisi pemasakan pada saat batang dan cabang dimasak bersamaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kerapatan kayu, rendemen, kappa number, dan konsumsi alkali pada batang dan campuran batang dengan cabang kayu mangium pada berbagai konsentrasi alkali aktif, membandingkan rendemen, kappa number dan konsumsi alkali pulp pada berbagai konsentrasi alkali aktif dan melihat kelayakan campuran batang dengan cabang sebagai bahan baku pulp dan kertas berdasarkan data-data di atas. Pohon mangium yang dijadikan sampel pada penelitian ini diambil dari PT. Musi Hutan Persada Kabupaten Muara Enim Propinsi Sumatra Selatan. Pengambilan pohon mangium dilakukan secara purposive (sengaja) dari tegakan kayu mangium yang berumur 7 tahun pada lokasi penebangan dengan cara memilih pohon mangium yang sehat, memiliki batang yang lurus (dari segi fenotif baik). Bagian-bagian yang diambil dari pohon tersebut terdiri dari batang dan cabang. Pengambilan sampel pada bagian batang dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu dengan mengambil sampel pada batang bagian tengahnya. Sampel batang bagian tengah pada batang dianggap mewakili pertumbuhan batang baik dari bagian pangkal dan ujung batang, sedangkan untuk sampel cabang diambil berdasarkan ukuran kelas diameter yang telah ditentukan, yaitu : cabang diameter besar (6 – 8 cm), diameter sedang (4 – 5,9 cm), cabang diameter kecil (2.5 – 3,9 cm). Kemudian batang dan cabang tersebut dikuliti dan dibuat chips, kayu yang sudah menjadi chips tersebut selanjutnya diambil secara random menjadi 3 ulangan. Setelah itu dilakukan pemasakan terhadap chips tersebut dengan tiga konsentari alkali aktif yaitu : 16%, 15% dan 14%. Masing-masing konsentrasi alkali aktif pada waktu pemasakan dilakukan pengulangan sebanyak 3 ulangan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, secara keseluruhan kualitas batang dan campuran batang dengan cabang kayu mangium berdasarkan nilai kerapatan kayu, rendemen, kappa number dan konsumsi alkali adalah sama. Batang dan cabang adalah tergolong kerapatan berkualitas I. Pulp batang dengan alkali aktif 16% dan pulp campuran batang dengan cabang pada alkali aktif 16%, 15% dan 14% tergolong memiliki rendemen dan konsumsi alkali kelas I sedangkan kappa numbernya tergolong kelas III kecuali pulp campuran batang dengan cabang dengan alkali aktif 14% tergolong kelas II.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: 013 Rizky Septika Utami
Date Deposited: 04 Dec 2013 15:34
Last Modified: 04 Dec 2013 15:34
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/3112

Actions (login required)

View Item View Item