ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN MUKOMUKO

Apendi, Apendi and Sunoto, Sunoto (2007) ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN MUKOMUKO. Undergraduated thesis, Fakultas Ekonomi UNIB.

	Text I,II,III-APE-FE.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Download (966kB)
	Text IV,V-APE-FE.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (966kB)

Abstract

Dengan diberlakukannya Otonomi Daerah, maka suatu daerah diharapkan dapat mengembangkan komoditas yang bisa menjadi andalan dalam meningkatkan pembangunan suatu daerah. Komoditas andalan/unggulan ini perlu ditentukan oleh suatu daerah karena tiap-tiap daerah mempunyai karakter yang berbeda baik dari sisi kesuburan lahannya , letak geografisnya, SDM dan sarana prasarana yang ada, sehingga tidak semua komoditas yang ada di suatu daerah dapat dijadikan komoditas andalan. Perbedaan kondisi daerah membawa implikasi bahwa corak pembangunan yang diterapkan berbeda pula. Peniruan mentah-mentah pola kebijaksanaan yang pernah diterapkan dan berhasil pada suatu daerah, belum tentu memberikan manfaat yang sama bagi daerah lainnya. Pembangunan daerah memerlukan perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan, yang secara umum bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat daerah. Perencanaan yang efisien dan efektif diperlukan sebagai pedoman pembangunan tersebut sehingga diperlukan suatu analisis yang mendalam. Dengan demikian, jelaslah bahwa dengan mengetahui komoditas yang unggul sangat penting dalam perencanaan pembangunan ekonomi daerah. Untuk itulah dalam penelitian tujuan yang ingin dicapai adalah menentukan komoditas unggulan sektor pertanian di Kabupaten Mukomuko. Dilihat dari kriteria LQ, perekonomian Kabupaten Muko-Muko secara sektoral dari tahun 2002 s/d 2004 hanya ada 3 sektor yang merupakan sektor surplus dengan nilai LQ masing-masing lebih besar dari satu. Ketiga sektor tersebut adalah sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan Secara riil ( atas dasar harga konstan tahun 2000 ), produksi regional bruto periode 2002 s/d 2004 Kabupaten Muko-Muko meningkat dengan laju pertumbuhan sebesar 5,14 % per tahunnya, laju pertumbuhan ini masih dibawah rata-rata Propinsi Bengkulu yaitu 5,28 % pertahunnya dalam kurun waktu yang sama. Sektor yang mengalami pertumbuhan paling besar adalah sektor pertanian ( 5.69%) menyusul kemudian sektor jasa-jasa ( 5.58% ), sektor pengangkutan dan komunikasi (5.38% ) berturut-turut kemudian sektor bangunan, sektor sektor pertambangan dan penggalian Dengan mendasarkan pada hasil perhitungan LQ, Pertumbuhan dan Kontribusi maka sektor yang mempunyai keunggulan paling tinggi adalah sektor pertanian. Sektor ini unggul pada semua segi. Kemudian sector pertambangan dan penggalian dan yang ketiga adalah sector perdagangan hotel dan restoran. jenis tanaman pangan yang masuk kategori ”surplus” adalah jagung, kedelai, ubi kayu dan kacang tanah. Pada sub sektor perkebunan tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang menyumbangkan produk paling besar dibandingkan dengan tanaman perkebunan yang lainnya dan tanaman inilah yang mempunyai nilai LQ lebih besar dari satu. Artinya kelapa sawit di Kabupaten Muko-Muko merupakan komoditas yang dapat dijadikan unggulan secara regional Sementara pada sub sector peternakan jika karakteristiknya dibandingkan dengan propinsi maka ternak sapi mempunyai keunggulan yang lebih baik kemudian diikuti oleh ternak kambing Di sub sektor kehutanan ini ternyata bahwa kayu bulat , kayu gergajian dan rotan manau merupakan komoditas kehutanan di Kabupaten Mukomuko yang mempunyai keunggulan bila dibandingkan dengan komoditas sejenis di daerah lainnya di wilayah Propinsi Bengkulu. Kemudian jika dibandingkan dengan Propinsi , maka komoditas di sub sektor perikanan ini yang mempunyai keunggulan adalah usaha perikanan Tebat, Sawah dan kolam

Actions (login required)

View Item