ANALISIS PERMINTAAN DAN FFISIENSI PEMASARAN SAWI PAHIT PADA TINGKAT PEDAGANG PENGECER DI KOTA BENGKULU (Studi Kasus di Pasar Panorama Dan Pasar Minggu)

Lubis, Fauzan and Redy , Badrudin and Satria, Putra Utama (2007) ANALISIS PERMINTAAN DAN FFISIENSI PEMASARAN SAWI PAHIT PADA TINGKAT PEDAGANG PENGECER DI KOTA BENGKULU (Studi Kasus di Pasar Panorama Dan Pasar Minggu). Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

	Text I,II,III-FAU-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (292kB)
	Text IV,V-FAU-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (237kB)

Abstract

Salah satu subsektor pertanian yang memegang peranan penting yang perlu dikembangkan adalah subsektor hortikultura, meliputi sayur-sayuran, karena permintaan komoditi hortikultura semakin bertambah sejalan dengan kenaikan jumlah penduduk, meningkatnya pendapatan rumah tangga dan makin baiknya kesadaran masyarakat terhadap nilai gizi. Hortikultura yang dikembangkan diarahkan pada komoditi yang memiliki prospek cerah, dimaksudkan agar komoditas tersebut dapat diekspor sehingga menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan petani setempat. Sawi pahit (Brasischa juncea) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang tergolong sayur-sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan secara intensif dalam skala agribisnis. Prospek pengembangan budidaya sawi pahit pada dasarnya adalah baik yaitu selain untuk mendukung upaya peningkatan pendapatan petani, juga dapat meningkatkan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengembangan agribisnis, meningkatkan pendapatan negara melalui pengurangan impor dan memacu pertumbuhan ekspor. Penelitian ini dilakukan di Kota Bengkulu yang dilakukan pada 24 Juli sampai 06 Agustus 2006. Dimana penentuan Lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yang meliputi Pasar Minggu dan Pasar Panorama. Penentuan lokasi berdasarkan pertimbangan bahwa kedua pasar tersebut merupakan lokasi penjualan sayur-sayuran di Kota Bengkulu yang terbesar. Responden adalah pedagang pengecer yang berjualan sawi pahit di Pasar Minggu dan Pasar Panorama Kota Bengkulu, Penentuan sampel ditentukan dengan menggunakan propotional random sampling, dimana jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 35 orang pedegang pengecer sawi pahit. Alat analisis yang digunakan adalah deskriftif untuk analisis permintaan, Fungsi regresi linier berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap sawi pahit, dan untuk mengetahui tingkat efisiensi pemasaran digunakan margin pemasaran. Besarnya permintaan rata-rata mingguan sawi pahit pada pedagang pengecer Pasar Minggu adalah 349,26 Kg sedangkan pada pedagang pengecer Pasar Panorama adalah 338,19 Kg. Harga beli rata-rata mingguan dan harga jual rata-rata mingguan pedagang pengecer Pasar Minggu sebesar Rp. 1.457,89 dan Rp. 2225.81 sedangkan pada pedagang pengecer Pasar Panorama sebesar Rp. 1.465,63 dan Rp. 2243.96. Asal pembelian sayuran sawi pahit tersebut dari pedagang Pasar Minggu, Pasar Panorama dan Gudang Curup. Sistem pembayaran sayuran sawi pahit dilakukan dengan cara langsung, separuh sebagai uang muka dan sisanya dibayar dibelakang dan dibayar dibelakang ketika mengambil sayur lagi. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan sawi pahit minggu ini dan berpengaruh secara parsial adalah harga Sawi Pahit minggu Ini (X1), Pengaruh Harga Sayuran Buncis (X3), Pengaruh Modal (X9), Pengaruh Dummy Lokasi Pasar Pedagang Pengecer (Di). Margin pemasaran pada pedagang pengecer Pasar Minggu adalah Rp. 767,92 dan pada pedagang pengecer Pasar Panorama adalah Rp. 778,33. sedangkan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 497,32/Kg pada pedagang pengecer Pasar Minggu dan Rp. 503,86 / Kg pada pedagang pengecer Pasar Panorama. Karena adanya tingkat keuntungan yang tidak sama dengan nol ini maka sistem pemasaran sawi pahit pada pedagang pengecer sawi pahit pada Kota Bengkulu kurang efisien.

Actions (login required)

View Item