PENYELESAIAN SENGKETA HAK PEMELIHARAAN ANAK DI PENGADILAN AGAMA KELAS 1 A KOTA BENGKULU

Indra Syahputra, Desriano and Adi, Bastian and Ahmad , Muslih (2009) PENYELESAIAN SENGKETA HAK PEMELIHARAAN ANAK DI PENGADILAN AGAMA KELAS 1 A KOTA BENGKULU. Undergraduated thesis, Fakultas Hukum UNIB.

Text Skripsi Desriano Indra Syahputra FE-2.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (1MB)

Abstract

Hadhonah adalah melakukan pemeliharaan anak-anak yang masih kecil, baik laki-laki maupun perempuan yang belum mumayyiz (belum dewasa). Hadhonah ini terjadi karena perceraian antara kedua orang tua mereka. Hadhonah di bagi menjadi dua bagian, yang pertama hadhonah murni, yaitu gugatan hak asuh anak yang diajukan setelah putusan cerai gugat, sedangkan yang kedua Hadhonah tidak murni, yaitu gugatan hak asuh anak yang diajukan bersamaan dengan mengajukan gugatan perceraian. Didalam ketentuan KHI Pasal 105 menyatakan bahwa pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya, dan apabila anak telah dewasa dan mencapai mumayyiz diserahkan kepada anak untuk memelihara diantara ayah atau ibu sebagai pemegang hak pemeliharaannya. Penelitian ini di laksanakan di Pengadilan Agama Kelas I A Kota Bengkulu, dengan menggunakan metode Hukum sosiologis. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan-alasan diajukannya tuntutan hadhonah, mengetahui proses penyelesaian sengketa hadhonah, mengetahui dasar pertimbangan hakim dan akibat hukum dari hadhonah tersebut. Sehingga dengan mengetahui tujuan penelitian tersebut, akan diketahui tentang alasanalasan diajukannya hadhonah , dan siapakah yang lebih berhak dan mendapat kepastian hukum tentang pemeliharaan anak (hadhonah ).

Actions (login required)

View Item