TINJAUAN KRIMINOLOGI TERHADAP TINDAK PIDANA PENGGELAPAN KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BENGKULU

Wibowo , Figar and Abdi, M. and Sudirman , Sitepu (2009) TINJAUAN KRIMINOLOGI TERHADAP TINDAK PIDANA PENGGELAPAN KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BENGKULU. Undergraduated thesis, Fakultas Hukum UNIB.

Text FIGAR WIBOWO FE-2.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (752kB)

Abstract

Latar belakang penulisan skripsi ini adalah adanya kasus penggelapan 12 unit mobil rental yang ditangani pihak Polda Bengkulu selain itu jumlah tindak pidana penggelapan kendaraan bermotor di Polres Bengkulu dari tahun 2006 sampai bulan Agustus 2009 sebanyak 75 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab pelaku melakukan tindak pidana penggelapan kendaraan bermotor di Kota Bengkulu dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan aparat penegak hukum dalam menanggulangi tindak pidana penggelapan kendaraan bermotor di Kota Bengkulu. Metode Pendekatan yang digunakan adalah yuridis sosiologis. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan data primer dan data sekunder dengan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab pelaku melakukan tindak pidana penggelapan kendaraan bermotor di Kota Bengkulu, yaitu faktor ekonomi, pengangguran, pendidikan, mudahnya persyaratan mendapat kreditan kendaraan bermotor, kepercayaan korban, ketidaktelitian pihak lembaga perkreditan, bakat individu, solidaritas antar teman. Upaya yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam menanggulangi tindak pidana penggelapan kendaraan bermotor di Kota Bengkulu yaitu melalui upaya preventif dan represif. Upaya preventif meliputi penyuluhan-penyuluhan kepada anak sekolah, masyarakat, instansiinstansi sosial, lembaga kreditan kendaraan bermotor, melakukan patroli oleh pihak kepolisian ke daerah yang dicap sebagai jalur lalu lintas kejahatan, raziarazia oleh polisi dengan bekerjasama pihak DLLAJR dan pemberitahuan lewat surat kabar lainnya. Upaya represif dengan cara menjalankan proses peradilan pidana mulai dari penangkapan, penggeledahan, penahanan, penuntutan dan pemeriksaan dimuka sidang pengadilan yang menyatakan pelaku bersalah atau tidak.

Actions (login required)

View Item