ANALISIS JARINGAN KOMUNIKASI KOMUNITAS WARIA REJANG LEBONG DALAM MENDAPATKAN INFORMASI SEPUTAR USAHA SALON KECANTIKAN (Studi Kasus: Ikatan Keluarga Waria Rejang Lebong “IKWRL”)

Berti Yusenti , Glamoria and Rasianna, Br Saragih and Heri, Supriyanto (2009) ANALISIS JARINGAN KOMUNIKASI KOMUNITAS WARIA REJANG LEBONG DALAM MENDAPATKAN INFORMASI SEPUTAR USAHA SALON KECANTIKAN (Studi Kasus: Ikatan Keluarga Waria Rejang Lebong “IKWRL”). Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

[img] Text
GLAMORIA BERTI YUSENTI FE-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Sebagai suatu kelompok, dalam Ikatan Keluarga Waria Rejang Lebong (IKWRL) terjadi suatu proses komunikasi yang bersifat dyadic. Proses komunikasi ini menghasilkan terbentuknya jaringan komunikasi dalam suatu kelompok. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pola jaringan komunikasi yang terbentuk dalam mendapatkan informasi mengenai usaha salon kecantikan sebagai profesi sebagian besar waria di Kabupaten Rejang Lebong, serta menemukan peran-peran individu dalam jaringan komunikasi yang terdapat pada IKWRL. Unit analisisnya adalah hubungan interpersonal pada tingkat personal; dyadic; klik dan sistem. Adapun teori yang digunakan adalah teori komunikasi konvergens dengan menggunakan analisis jaringan komunikasi sebagai metodenya. Pada tingkatan personal, jaringan komunikasi Ikatan Keluarga Waria Rejang Lebong “IKWRL” yang terdiri dari 84 orang responden didapatkan 65 orang sebagai anggota jaringan, dan 20 orang pemencil (isolate). Selain itu terdapat 9 orang responden sebagai pemuka pendapat, baik di tingkat klik, maupun sistem karena dipilih oleh individu lain, melebihi rata-rata pilihan hubungan diantara individu lainnya. Dalam jaringan komunikasi ini, juga terdapat 5 buah bridge, 4 diantaranya merupakan pemuka pendapat, serta terdapat 13 orang liason. Selain itu, terdapat 43 individu yang berperan sebagai neglectee, serta 19 individu yang berperan sebagai isolate. Pada tingkatan dyadic, karakteristik anggota yang cukup homogen ternyata berpengaruh terhadap tingginya pilihan hubungan komunikasi dengan memilih beberapa individu lain sebagai pasangan komunikasinya. Sementara itu pada tingkatan klik, dalam jaringan komunikasi ini terbentuk 8 buah klik. Tingkat keterbukaan klik 2 tertinggi. Melalui rumus diperoleh angka keterbukaan klik 2 sebesar 0,5. Indeks ini dapat dikatakan cukup tinggi karena mendekati angka 1. Untuk tingkatan sistemnya, secara keseluruhan rata-rata keterhubungan sistem sebesar 0,082 (tergolong rendah bila dilihat dari jumlah responden yang ada). Hal ini berpengaruh pada indeks tingkat kekompakan jaringannya juga yang cukup rendah karena menjauhi 100%. Diperoleh hasil kekompakan jaringan hanya sebesar 4%. Selain itu, derajat keterhubungan komunikasinya juga rendah.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Divisions: Faculty of Social & Politics Science > Department of Communication
Depositing User: 012 Adek Adek
Date Deposited: 09 Dec 2013 22:08
Last Modified: 09 Dec 2013 22:08
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/3936

Actions (login required)

View Item View Item