PERANAN APARAT KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN BALAPAN LIAR DI KALANGAN REMAJA DI KOTA BENGKULU

DwiPutra, Ari and Antory, Royan and Herlita, Eryke (2012) PERANAN APARAT KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN BALAPAN LIAR DI KALANGAN REMAJA DI KOTA BENGKULU. Undergraduated thesis, Fakultas Hukum UNIB.

[img] Text
ARI DWI PUTRA-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Pelanggaran balapan liar semakin hari semakin sering terjadi, yang mana balapan liar tersebut sangat mengganggu aktivitas berkendara di jalanan umum. Peranan aparat Kepolisian sangat sentral sebagai ujung tombak dalam menanggulangi aksi balapan liar yang dilakukan oleh para remaja di Kota Bengkulu. Upaya penanggulangan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian dapat dengan cara atau upaya yang bersifat preventif dan represif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan dari aparat Kepolisian dalam menanggulangi aksi balapn liar di kalangan remaja di Kota Bengkulu dan juga untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam upaya penanggulangan aksi balapan liar tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sosiologis/empiris, yang memperoleh data dari data primer dan data sekunder. Pengolahan data dilakukan dengan cara editing data, kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan deduktif-induktif yang akhirnya menjawab permasalahan yang diteliti. Dalam penanggulangan balapan liar pihak Kepolisian menggunkan upaya penanggulangan yang bersifat preventif dan represif. Upaya penanggulangan yang bersifat preventif seperti Mensosialisasikan Undang-Undang Lalu lintas terbaru yaitu Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, sosialisasi terhadap para remaja tentang bahaya dari balapan liar, dan upaya yang bersifat represif seperti patroli rutin, melakukan razia terhadap pelaku balapan liar, memberi pembinaan berupa teguran dan peringatan kepada remaja pelaku balapan liar agar jangan mengulangi perbuatan tersebut, di rasa masih belum efektif, ini dapat dilihat dari semakin maraknya aksi balapan liar yang terjadi di Kota Bengkulu. Banyak faktor penghambat yang mempengaruhi upaya penanggulangan aksi balapan liar tersebut, seperti kurangnya personil aparat Kepolisian yang disiagakan, kurangnya kesadaran taat hukum dari para remaja pelaku balapan liar, tidak adanya srikuit balapan liar dan jarangnya perlombaan balapan resmi yang diadakan di Kota Bengkulu, sering padamnya lampu penerangan jalan, sanksi hukum yang diberikan tidak memberikan efek jera, dan tidak efektifnya peranan orang tua untuk mencegah anak-anaknya melakukan aksi balapan liar tersebut. Pengaturan mengenai balapan liar ini sebenarnya telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dalam Undang-Undang tersebut juga sudah diatur sanksi berat kepada setiap pelaku aksi balapan liar, akan tetapi pada perakteknya sanksi yang diberikan masih sangat ringan dan tidak memberikan efek jera kepada remaja pelaku balapan liar tersebut. Para remaja pelaku balapan liar ini harus benar-benar di bina oleh pihak-pihak terkait seperti orang tua, pihak Kepolisian, sekolah, dan pemerintah agar bisa bekerjasama untuk menekan perkembangan balapan liar ini kedepannya.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law Science
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 15 Dec 2013 19:31
Last Modified: 15 Dec 2013 19:31
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/4433

Actions (login required)

View Item View Item