Juni Astuti, Dina Putri and Ngudining, Rahayu and Amrizal, Amrizal (2012) KAJIAN RETORIKA PANTUN MINANG PADA MASYARAKAT MINANGKABAU DI KOTA BENGKULU. Undergraduated thesis, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UNIB.
Text
skripsi Dina Putry JUni A-2.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (996kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan irama, penggunaan imaji, penggunaan gaya bahasa, dan makna dalam pantun Minang pada masyarakat Minangkabau di kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan lokasi penelitian di Kecamatan Gading Cempaka, pada tanggal 11-30 Juni 2012, yang terdiri atas dua buah acara langsung (Pelantikan Pengurus Ikatan Keluarga Agam Sepakat Periode 2012-2015 Bengkulu, 16 Juni 2012 Pukul 20.00 WIB dan Pengukuhan Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Keluarga Pesisir Selatan (DPW-IKPS) Provinsi Bengkulu Masa Bakti 2012-2017 Bengkulu) dan satu buah berupa video (Pernikahan Rafika Sari dan Azhar Bengkulu, 15 Mei 2010 Pukul 07.30 WIB di Masjid Istiqlal Sentiong Kota Bengkulu). Sumber data penelitian ini adalah penutur bahasa Minang dengan data yang diambil berupa teks pantun yang diperoleh dari hasil rekaman acara-acara resmi masyarakat Minang seperti acara Pelantikan Pengurus Ikatan Keluarga Agam Sepakat, acara Pengukuhan Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Keluarga Pesisir Selatan dan pada acara pernikahan adat Minang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan rekaman, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah transkripsi, terjemahan, pengkodean, analisis dan kesimpulan. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa penggunaan irama yang muncul dalam pantun Minang didominasi oleh irama berpolakan (a-b-a-b) yang terdiri dari 32 pantun. Penggunaan imaji atau citraan yang muncul dalam pantun Minang didominasi oleh citraan penglihatan yang terdiri dari 42 pantun, citraan gerak terdiri dari 5 pantun dan citraan rasaan terdiri dari 2 pantun. Penggunaan gaya bahasa yang muncul dalam pantun Minang didominasi oleh gaya bahasa repetisi yang terdiri 4 macam, yaitu repetisi anafora (13 pantun), repetisi epistrofa (5 pantun), repetisi mesodiplosis (15 pantun), dan repetisi epanalepsis (2 pantun). Jenis lain dari gaya yang muncul yakni gaya bahasa kiasan sebanyak 3 macam yaitu: simile (4 pantun), metafora (11 pantun) dan personifikasi (5 pantun). Dan gaya bahasa retoris yang muncul sebanyak 2 macam yakni gaya bahasa aliterasi (11 pantun) dan gaya bahasa asonasi (8 pantun). Serta berdasarkan dari makna pantun Minang yang muncul dalam retorika pantun Minang pada masyarakat Mianngkabau di kota Bengkulu didominasi oleh makna adat sopan santun etika dalam pergaulan bermasyarakat terutama untuk orang yang merantau.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions: | Faculty of Education > Department of Indonesian Language and Literature Education |
Depositing User: | 014 Abd. Rachman Rangkuti |
Date Deposited: | 16 Dec 2013 21:44 |
Last Modified: | 16 Dec 2013 21:44 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/4643 |
Actions (login required)
View Item |