EVALUASI RKA-KL TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA VII

Marlina, Marlina and Ridwan , Nurazi and Paulus , Suluk Kananlua (2009) EVALUASI RKA-KL TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA VII. Masters thesis, Fakultas Ekonomi.

[img] Text
Marlina Tesis FE-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (815kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satker pada BWS Sumatera VII telah mengacu pada konsep anggaran berbasis kinerja dan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), serta ingin mengetahui kesesuaian pelaksanaan program kerja terhadap rencana yang disusun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga satker BWS Sumatera VII telah mendekati konsep penyusunan anggaran berbasis kinerja. Untuk fungsi pelayanan umum memiliki indikator input, output dan outcome yang terukur artinya sasaran/target kegiatan dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan dana Rp. 2.704.185.000,- dan dalam jangka waktu 12 bulan. Relevan artinya semua kegiatan dalam fungsi ini mendukung upaya peningkatan produktivitas kerja. Dapat dicapai artinya indikator input realistis untuk dicapai. Efektif artinya semua kegiatan dalam fungsi ini telah sesuai dengan tujuan organisasi yaitu menyelenggarakan administrasi untuk tercapainya penanganan lingkup tugas dalam upaya pengembangan tata laksana satuan kerja dan termasuk dalam RPJM 2005-2009. Untuk fungsi ekonomi memiliki indikator input, output dan outcome terukur artinya sasaran/target kegiatan dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan dana Rp.4.115.000.000,- dan jangka waktu 12 bulan ditargetkan untuk dihasilkannya 4 laporan penelitian. Relevan artinya administrasi kegiatan & survei/studi kelayakan/master plan dibutuhkan dalam mendukung fungsi ekonomi. Dapat dicapai artinya kegiatan yang dilaksanakan tersebut dirasa realistis untuk diwujudkan karena telah disusun berdasarkan standar biaya 2008 dan tersedianya SDM yang handal. Efektif, artinya kegiatan ini sesuai dengan tupoksi organisasi yaitu dalam rangka menyelenggarakan kegiatan survei, studi & perencanaan menunjang tercapainya potensi sumber daya air di wilayah sumatera VII . Untuk fungsi lingkungan hidup indikator input dan output terukur, ukurannya adalah dengan dana sebesar Rp. 6.495.628.000,- ditargetkan untuk dihasilkan 2 laporan penelitian yang terkontrak. Relevan artinya semua kegiatan dalam fungsi ini selaras dengan program kegiatan yang mendukung fungsi lingkungan hidup. Dapat dicapai, artinya adalah dengan menggunakan standar biaya kegiatan ditargetkan kinerja 2 laporan penelitian dari kegiatan kontraktual. Efektif artinya kegiatan ini sesuai dengan tupoksi organisasi yaitu menyelenggarakan kegiatan survei, studi dan perencanaan untuk menunjang tercapainya potensi sumber daya air di wilayah sumatera VII . Hasil penelitian pada satker SNVT Pengelolaan SDA menunjukkan bahwa dokumen RKA-KL untuk fungsi ekonomi memiliki indikator input, output dan outcome yang terukur artinya dengan sejumlah input berupa dana sebesar Rp.27.777.435.000,- dan keterlibatan stakeholder ditargetkan output berupa pembangunan jaringan irigasi seluas 46.948 Ha di beberapa daerah irigasi dalam wilayah Sungai Sumatera VII sehingga diharapkan luas lahan pertanian meningkat. Dengan dana Rp.11.395.904.000, ditargetkan berfungsinya jaringan rawa dan lahan pertanian seluas 17.500 Ha, alokasi dana sebesar Rp. 800.000.000 ditargetkan ketiga aset jaringan rawa yang direhab tersebut dapat berfungsi dengan baik. Relevan kegiatan dalam fungsi ini merupakan kegiatan utama satker SNVT Pengelolaan SDA dalam menjalankan tupoksi organisasi. Keterlibatan stakeholder (kontraktor, pengawas, masyarakat) diharapkan mampu mengalokasikan dana sebesar Rp.39.973.339.000,- untuk meningkatkan luas lahan pertanian. Dapat dicapai artinya target kinerja dirasakan realistis untuk dicapai karena telah disusun berdasarkan standar biaya 2008. Efektif artinya capaian indikator kinerja yang ditetapkan yaitu peningkatan luas areal lahan pertanian selaras dengan tujuan organisasi dalam meningkatkanan jaringan irigasi dan rawa di Propinsi Bengkulu dan dioperasikan serta dipeliharanya seluruh jaringan irigasi terbangun. Untuk fungsi lingkungan hidup memiliki indikator input, output dan outcome yang terukur artinya dengan dana sebesar Rp. 16.439.929.000,- dan keterlibatan stakeholder (kontraktor, pengawas, pelaksana dan masyarakat) ditargetkan indikator kinerja dibangunnya pengendali banjir seluas 2.051 ha pada daerah irigasi Bantal, Manjunto, Selagan dan Palik. Sedangkan dengan dana Rp. 37.809.260.000,- dan keterlibatan stakeholder ditargetkan 2.065 m kawasan pantai dan permukiman terlindungi dari abrasi dan gelombang air laut. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan pengendali banjir dengan indikator input Rp. 3.465.800.000,- ditargetkan akan terpeliharanya fasilitas irigasi yang terdapat di Danau dendam, Air Bengkulu dan Air Selagan. Untuk kegiatan operasi & pemeliharaan pengaman pantai dengan input sebesar Rp. 500.000.000,- ditargetkan terpeliharanya bangunan pengaman pantai sepanjang 475 m. Indikator kinerja relevan, artinya semua kegiatan dalam fungsi ini mendukung tercapainya target kinerja yang telah ditetapkan disamping keterlibatan stakeholder (kontraktor, pengawas, masyarakat) diharapkan mampu mengalokasikan dana sebesar Rp.58.214.989.000,- dalam upaya melindungi perumahan penduduk, jalan negara dari kerusakan akibat sungai maupun abrasi dan gelombang laut. Dapat dicapai artinya target kinerja dirasakan realistis untuk dicapai karena disusun berdasarkan standar biaya 2008. Efektif artinya capaian indikator kinerja yang ditetapkan yaitu terlindunginya perumahan penduduk, jalan negara, fasilitas umum, perkebunan rakyat akibat kerusakan sungai 2.051 ha dan terlindunginya kawasan pantai, permukiman dari ancaman abrasi/gelombang laut 2.065 m selaras dengan tujuan organisasi yaitu menangani kegiatan pembangunan bangunan pengendali banjir serta bangunan pengairan lainnya. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah melaksanakan penyusunan rencana kerja dan anggaran berdasarkan konsep penganggaran terpadu (unified budget) tidak adanya pemisahan antara kegiatan pembangunan dan kegiatan rutin. Semua program kegiatan berpedoman pada rencana pembangunan jangka menengah (RPJM).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Postgraduate Program > Magister Manajemen
Depositing User: 012 Adek Adek
Date Deposited: 23 Dec 2013 11:51
Last Modified: 23 Dec 2013 11:51
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/5434

Actions (login required)

View Item View Item