IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN PENJASKES SDN DALAM KECAMATAN KEDURANG BENGKULU SELATAN

Hartuno, Tusli and Irdam , Idrus and Beswaldi, Beswaldi (2013) IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN PENJASKES SDN DALAM KECAMATAN KEDURANG BENGKULU SELATAN. Undergraduated thesis, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan .

	Text (Thesis) IV,V,LAMP-1-13-tus-FI.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (555kB)
	Text (Thesis) I,II,III-1-13-tus-FI.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Keterlaksanaan KTSP pada mbelajaran penjaskes, (2) Kesiapan sarana dan prasarana pembelajaran penjaskes dalam pelaksanaan KTSP, (3) Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan KTSP SDN dalam Kecamatan KedurangBe ngkulu Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.Sumber data dari nelitian ini adalah seluruh guru penjaskes pada SDN dalam Kecamatan Kedurang Bengkulu Selatan. Data dalam penelitian ini diambil melalui observasi dan pengisian kuesioner eh seluruh guru mata pelajaran Matematika. Teknik analisis yang digunakan adalah alisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan KTSP pada pembelajaran penjaskes SDN dalam Kecamatan Kedurang Bengkulu Selatan adalah tinggi dengan rerata rsentase 79.27% yang berarti bahwa guru sebagai pelaksana KTSP sudah memiliki mampuan teoritis dalam hal pengembangan silabus dan RPP, sedangkan sarana dan asarana yang mendukung memiliki kategori sedang dengan rerata persentase 59.86%, ng berarti bahwa kesiapan sarana dan prasarana cukup memadai untuk pembelajaran penjaskes. Ditemukan adanya kendala dalam persiapan, pelaksanaan, dan penilaian KTSP SDN dalam Kecamatan Kedurang Bengkulu Selatan antara lain: (1) Pemahaman sebagian Guru tentang KTSP masih kurang, (2) Alokasi waktu yang ditentukan dirasakan kurang oleh guru, (3) Sarana dan prasarana yang kurang, (4) Belum semua siswa mempunyai otivasi dan minat belajar yang tinggi, (5) Kurangnya ketersediaan buku pegangan siswa, ) Sebagian sekolah sistem penilaiannya tidak terstruktur, (7) Ada beberapa guru yang erasa bahwa sistem penilaiannya terlalu rumit.

Actions (login required)

View Item