Kurniati, Yasih and Guswari, Anwar and Putranto , BAN (2007) PERTUMBUHAN SEMAI JATI PUTIH (Gmelina arborea Roxb.) DENGAN BEBERAPA TARAF PEMBERIAN TSP DAN VERMIKOMPOS PADA MEDIA SUBSOIL ULTISOL BENGKULU. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.
Text
I,II,III-YAS-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
|
Text
IV,V-YAS-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
Abstract
Jati putih (Gmelina arborea Roxb.) merupakan salah satu jenis tanaman kehutanan yang multifungsi. Seluruh bagian tanamannya dapat dimanfaatkan mulai dari akar, kayu, kulit batang, daun, bunga, buah, biji, serta abu kayunya (Anonim, 1999). Namun dalam upaya perbanyakan terdapat kendala antara lain adalah faktor kesuburan tanah. Jati putih akan tumbuh dengan baik pada kondisi tanah yang mempunyai sifat fisik, kimia dan biologi yang baik, dan hal ini menjadi keterbatasan tanah jenis ultisol. Tanah lapisan bawah (subsoil) merupakan horison iluviasi sehingga terjadi penumpukan mineral-mineral liat yang memberikan dampak negatif pada tumbuhan misalnya kurangnya P tersedia bagi tanaman dan tingginya kadar liat. Untuk itu diperlukan introduksi P dari pupuk anorganik (TSP) untuk memperbaiki sifat kimianya dan pemberian bahan organik berupa vermikompos untuk perbaikan sifat fisik dan biologinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis TSP dan vermikompos yang mampu menghasilkan pertumbuhan maksimal semai jati putih pada media subsoil ultisol Bengkulu. Penelitian dilakukan di Rumah Kawat Fakultas Pertanian dari bulan September sampai November 2006. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah dosis TSP (p) yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 g/polibag (p0), 0,75 g/polibag (p1), 1,5 g/polibag (p2), dan 2,25 g/polibag (p3). Faktor kedua adalah dosis vermikompos (k) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu 0 g/polibag (k0), 300 g/polibag (p1), 600 g/polibag (p2), dan 900 g/polibag (p3). Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga total unit perlakuan yaitu 80 unit. Pemberian TSP mempunyai hubungan linier terhadap jumlah daun semai jati putih. Perlakuan TSP 2,25 g/polibag menghasilkan semai dengan respon terbaik pada pertumbuhan tinggi, berat basah dan berat kering bagian atas, berat segar dan berat kering bagian bawah, dan volume akar. Pemberian vermikompos mempunyai hubungan kuadratik terhadap luas daun semai jati putih dengan dosis optimum 856 g/polibag. Perlakuan vermikompos (900 g/polibag) menghasilkan semai dengan respon terbaik pada pertambahan tinggi, diameter, jumlah daun, berat segar dan berat kering bagian atas, berat basah dan berat kering akar dan Jati putih (Gmelina arborea Roxb.) merupakan salah satu jenis tanaman kehutanan yang multifungsi. Seluruh bagian tanamannya dapat dimanfaatkan mulai dari akar, kayu, kulit batang, daun, bunga, buah, biji, serta abu kayunya (Anonim, 1999). Namun dalam upaya perbanyakan terdapat kendala antara lain adalah faktor kesuburan tanah. Jati putih akan tumbuh dengan baik pada kondisi tanah yang mempunyai sifat fisik, kimia dan biologi yang baik, dan hal ini menjadi keterbatasan tanah jenis ultisol. Tanah lapisan bawah (subsoil) merupakan horison iluviasi sehingga terjadi penumpukan mineral-mineral liat yang memberikan dampak negatif pada tumbuhan misalnya kurangnya P tersedia bagi tanaman dan tingginya kadar liat. Untuk itu diperlukan introduksi P dari pupuk anorganik (TSP) untuk memperbaiki sifat kimianya dan pemberian bahan organik berupa vermikompos untuk perbaikan sifat fisik dan biologinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis TSP dan vermikompos yang mampu menghasilkan pertumbuhan maksimal semai jati putih pada media subsoil ultisol Bengkulu. Penelitian dilakukan di Rumah Kawat Fakultas Pertanian dari bulan September sampai November 2006. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah dosis TSP (p) yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 g/polibag (p0), 0,75 g/polibag (p1), 1,5 g/polibag (p2), dan 2,25 g/polibag (p3). Faktor kedua adalah dosis vermikompos (k) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu 0 g/polibag (k0), 300 g/polibag (p1), 600 g/polibag (p2), dan 900 g/polibag (p3). Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga total unit perlakuan yaitu 80 unit. Pemberian TSP mempunyai hubungan linier terhadap jumlah daun semai jati putih. Perlakuan TSP 2,25 g/polibag menghasilkan semai dengan respon terbaik pada pertumbuhan tinggi, berat basah dan berat kering bagian atas, berat segar dan berat kering bagian bawah, dan volume akar. Pemberian vermikompos mempunyai hubungan kuadratik terhadap luas daun semai jati putih dengan dosis optimum 856 g/polibag. Perlakuan vermikompos (900 g/polibag) menghasilkan semai dengan respon terbaik pada pertambahan tinggi, diameter, jumlah daun, berat segar dan berat kering bagian atas, berat basah dan berat kering akar dan volume akar. Pemberian TSP dan vermikompos memberikan interaksi yang berbeda tidak nyata terhadap luas daun. Kombinasi perlakuan TSP 2,25 g/polibag dengan vermikompos 900 g/polibag menghasilkan semai dengan respon terbaik pada berat segar dan berat kering bagian atas semai, berat basah dan berat kering bagian bawah semai jati putih.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Forestry |
Depositing User: | 013 Rizky Septika Utami |
Date Deposited: | 03 Jan 2014 09:54 |
Last Modified: | 03 Jan 2014 09:54 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/6068 |
Actions (login required)
View Item |