Kustiwan, Hendri and Marlin, Marlin and Hermansyah, Hermansyah (2007) INISIASI PEMBENTUKAN AKAR MIKRO PANILI DENGAN PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI NAA (Naphthalene Acetic Acid) DAN ARANG AKTIF SECARA IN VITRO. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.
Text
IV,V-HEN-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (112kB) |
|
Text
I,II,III-HEN-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (995kB) |
Abstract
Tanaman panili (Vanilla planifolia Andrews.) merupakan tanaman perkebunan yang menjadi salah satu komoditas ekspor andalan serta mempunyai peluang yang besar sebagai sumber devisa negara dari subsektor perkebunan. Tanaman panili umumnya diperbanyak melalui stek sulur, namun perbanyakan ini memerlukan bahan tanam yang banyak serta dapat merusak tanaman induk. Oleh karena itu, perbanyakan tanaman panili dapat dilakukan dengan menggunakan kultur in vitro karena dapat menghasilkan bibit yang banyak dan bermutu dalam waktu yang relatif singkat. Keberhasilan dalam metode kultur jaringan tidak terlepas dari penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT). Maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui konsentrasi ZPT dalam menginisiasi pembentukan akar eksplan panili terbaik secara in vitro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi NAA dan arang aktif yang optimal dalam menginisiasi pembentukan akar eksplan panili secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2006 sampai Januari 2007, di Laboratorium Agronomi Divisi Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) secara faktorial berdasarkan perbedaan jumlah daun pada bahan tanam dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah konsentrasi NAA (N), yang terdiri dari 5 taraf, yaitu N 0 = 0 ppm, N 1 = 1 ppm, N 2 = 2 ppm, N 3 = 3 ppm dan N = 4 ppm. Faktor kedua adalah kosentrasi arang aktif (A) , yang terdiri dari 4 taraf, yaitu A 4 = 0 g/L , A 1 = 2 g/L, A 2 = 4 g/L, A 3 0 = 6 g/L. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 20 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan diulang 3 sehingga diperoleh 60 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji F taraf 5%, bila berbeda nyata dilanjutkan dengan metode Polynomial Orthogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 1 ppm NAA dan 6 g/L arang aktif diperoleh panjang akar terpanjang, saat pertambahan daun tercepat serta pertambahan jumlah tunas terbanyak masing-masing yaitu 3,03 mm, 9,25 hari setelah tanam, 6,5 tunas/eksplan. Jumlah akar maksimum yaitu 3,29 akar/eksplan diperoleh pada konsentrasi optimum NAA yaitu 2,3 ppm secara tunggal, sedangkan pemberian arang aktif secara tunggal diperoleh jumlah akar maksimum yaitu 3,24 akar/eksplan tanpa arang aktif. Pertambahan jumlah daun maksimal yaitu 14,66 helai/eksplan diperoleh pada konsentrasi optimum arang aktif 3,48 g/L tanpa NAA. Konsentrasi 4 ppm NAA tanpa arang aktif diperoleh pertambahan tinggi tunas tertinggi yaitu 13,52 mm.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agronomy |
Depositing User: | 013 Rizky Septika Utami |
Date Deposited: | 03 Jan 2014 11:52 |
Last Modified: | 03 Jan 2014 11:52 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/6083 |
Actions (login required)
View Item |