PENGARUH EKSTRAK Melastoma malabathricum TERHADAP FECAL EGG COUNTS (FEC), PACKED CELL VOLUME (PCV), HEMOGLOBIN DAN FISIOLOGI PADA KAMBING KACANG YANG TERINFESTASI Haemonchus contortus

Ningsih, Wahyuti Dwi and Tatik , Suteky and Dwatmadji, Dwatmadji (2013) PENGARUH EKSTRAK Melastoma malabathricum TERHADAP FECAL EGG COUNTS (FEC), PACKED CELL VOLUME (PCV), HEMOGLOBIN DAN FISIOLOGI PADA KAMBING KACANG YANG TERINFESTASI Haemonchus contortus. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

	Text (Thesis) Bab I,II-Wahyuti Dwi Ningsih-FP-2013.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (186kB)
	Text (Thesis) Bab III,IV,V-Wahyuti Dwi Ningsih-FP-2013.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (132kB)
	Text (Thesis) daftPus-Wahyuti Dwi Ningsih-FP-2013.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (389kB)

Abstract

Kambing kacang merupakan ruminansia kecil yang mudah terinfestasi cacing Haemonchus contortus, sehingga memerlukan pengobatan. Penggunaan antelmintik komersial selain harga yang mahal juga dapat menyebabkan resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ekstrak Melastoma malabathricum terhadap Fecal Egg Counts (FEC), Packed Cell Volume (PCV), hemoglobin dan fisiologi pada kambing kacang yang terinfestasi Haemonchus contortus. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan sehingga jumlah ternak yang digunakan sebanyak 20 ekor kambing Kacang yang berumur 6-8 bulan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap, dengan perlakuan sebagai berikut: P0 (Kontrol), P1 (Ekstrak Melastoma malabathricum 125 mg/kg BB/minggu), P2 (Ekstrak Melastoma malabathricum 250 mg/kg BB/minggu), P3 (Ivermectin super dengan dosis tunggal). Variabel yang diamati adalah Packet Cell Volume (PCV), hemoglobin, Fecal Egg Counts (FEC) dan kondisi fisiologis ternak. Sampel darah dikoleksi setiap dua minggu, darah dimasukkan ke dalam tabung vacutainer yang mengandung EDTA untuk menentukan persentase PCV dan kadar hemoglobin. PCV ditentukan menggunakan metode Microhaematokrit, dan kadar hemoglobin dengan metode Sahli. Sampel feses dikoleksi langsung dari rektum dan di proses untuk estimasi FEC (metode modifikasi MC Master), parameter fisiologis diukur setiap seminggu sekali. Data yang diperoleh dianalisis dengan anova, apabila ada perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun Melastoma malabathricum berpangaruh nyata (P<0,05) terhadap peningkatan PCV, hemoglobin dan menurunnya jumlah telur cacing dalam feses namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap fisiologi ternak kambing. Rataan PCV ternak kambing penelitian adalah 22,2% (P0), 23,4% (P1), 25,1% (P2) dan 23,2% (P3). Sedangkan rataan kadar hemoglobin ternak kambing penelitian adalah 9,4 g/dl (P0), 11,39 g/dl (P1), 12,77 g/dl (P2), dan 12,02 g/dl (P3). Namun, PCV dan kadar hemoglobin pada ternak kambing tersebut masih dalam batas normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan FEC ternak kambing adalah 224 telur per gram feses (P0), 79 telur per gram feses (P1), 45 telur per gram feses (P2), dan 7 telur per gram feses (P3). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semua parameter fisiologis yang diukur pada kambing baik yang kontrol maupun perlakuan masih berkisar pada kondisi normal, yakni frekuensi respirasi (29,16-30,08 kali per menit), denyut jantung (84,15-86,70 kali per menit), dan temperatur rektal (37,40-38,37 oC) Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak daun Melastoma malabathricum berpengaruh terhadap peningkatan PCV, hemoglobin dan penurunan jumlah telur cacing dalam feses, sehingga ekstrak daun Melastoma malabathricum dapat digunakan sebagai antelmintik cacing Haemonchus contortus.

Actions (login required)

View Item