STUDI PENGARUH PERLAKUAN PREHEAT DAN PWHT SAMBUNGAN LAS SMAW TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN, DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA AMUTIT K460

Supriyanto, Supriyanto and Erinofiardi, Erinofiardi and Hendri , Hestiawan (2013) STUDI PENGARUH PERLAKUAN PREHEAT DAN PWHT SAMBUNGAN LAS SMAW TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN, DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA AMUTIT K460. Undergraduated thesis, Fakultas Teknik.UNIB.

[img] Text
SKRIPSI SUPRIYANTO I,II,III.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI SUPRIYANTO IV,V,LAMP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (7MB)

Abstract

Proses pengelasan mengakibatkan perubahan sifat mekanik pada baja seperti kekerasan, kemampuan potong, kekerasan pada temperatur tinggi dapat digunakan sebagai toll (perkakas). Misalkan sebagai mata potong pada proses permesinan. Umumnya toll steel digunakan setelah di “heat treatment” (perlakuan panas). Pada pengelasan terdapat beberapa macam jenis penyambungan las terhadap perlakuan panas seperti Preheat dan PWHT ( Post Wel Heat Treatment). Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perlakuan preheat dan PWHT sambungan las SMAW terhadap kekuatan tarik, kekerasan dan struktur mikro pada baja Amutit K460 menggunakan las busur listrik elektroda terbungkus Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Perlakuan preheat dilakukan dengan proses temper pada temperatur 260°C, 315°C,370°C, dan Perlakuan PWHT dilakukan dengan proses temper pada temperatur 500°C, 600°C,650°C, dengan holding time 30 menit. Spesimen plat baja amutit K460 yaitu baja paduan dengan panjang 200 mm, lebar 20 mm, ketebalan 10 mm. Pengelasan yang digunakan las dengan elektroda terbungkus, Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Elektroda digunakan adalah jenis NIKKO STEEL RD -718,3,8 X 350 MM dengan diameter 3,2 mm yang didasarkan pada American Welding Society (AWS). Hasil uji kekerasan menunjukan bahwa, specimen yang diberi perlakuan preheat dan PWHT nilai kekerasan mengalami peningkatan terhadap specimen tanpa perlakuan. Kekerasan tertinggi terjadi pada temperature PWHT 650oC, yaitu terdapat pada dearah HAZ, dengan nilai kekerasan 43.3 HRC. Hasil uji tarik menunjukan bahwa, pada perlakuan preheat dan PWHT, nilai tegangan tarik mengalami kenaikan terhadap material tanpa perlakuan. Nilai tegangan tarik tertinggi terdapat pada temperature 650oC dengan nilai 567.73 MPa. Sedangkan regangan maksimum terjadi pada perlakuan PWHT 650oC, dengan nilai 3.75%.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Mechanical Engineering
Depositing User: 011 Syahrul Lubis
Date Deposited: 27 Apr 2014 00:53
Last Modified: 27 Apr 2014 00:53
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/7754

Actions (login required)

View Item View Item