Karmilah, Santi Nurul and Sipriyadi, Sipriyadi UJI EFEKTIVITAS PENAMBAHAN MADU LEBAH PADA EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI. Project Report. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Universitas Bengkulu, Universitas Bengkulu.
|
Archive (Monograph)
LAPORAN AKHIR-BOPTN FMIPA T.A.2013-Santi Nurul Kamilah.pdf - Bibliography Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (208kB) | Preview |
Abstract
Dewasa ini banyak penelitian yang dilakukan berdasarkan latar belakang pemahaman tradisional masyarakat mengenai pengobatan alternatif dengan efek samping yang lebih minimal dan biaya yang relatif lebih murah dibanding pengobatan secara modern. Banyak hasil penelitian yang secara klinis membuktikan bahwa memang ada manfaat positif dari kandungan yang terdapat di dalam obat-obatan tradisional (obat herbal) yang dipakai masyarakat, termasuk misalnya manfaat kulit buah manggis (Garcinia mangostana) sebagai obat antibakteri. Dalam pemanfaatannya sebagai obat antibakteri, Garcinia mangostana misalnya dipakai dalam pengobatan penyakit diare dan penyakit demam tipus. Secara tradisional, kebanyakan masyarakat sering menggunakan obat herbal yang merupakan gabungan dari beberapa tumbuhan. Pengetahuan tradisional seperti ini masih banyak yang belum dikaji ulang secara medis. Madu lebah misalnya, sudah umum digunakan masyarakat sebagai obat tradisional. Sering kali madu lebah juga diminum sebagai campuran obat dengan tujuan agar obat terasa lebih enak. Namun pengujian efek penambahan madu lebah dalam meningkatkan manfaat dari penggunaan obat-obatan herbal belum banyak diteliti. Madu lebah juga telah lama dipercaya masyarakat memiliki manfaat sebagai antibakteri. Maka pada penelitian ini dilakukan uji untuk mengetahui bagaimana efektivitas penambahan madu lebah pada ekstrak kulit buah manggis dalam menghambat pertumbuhan sel bakteri. Pada penelitian ini bakteri uji yang digunakan adalah Salmonella typhi (bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tipus), Escherichia coli (bakteri yang dapat menyebabkan penyakit diare), Staphylococcus aureus (bakteri yang dapat menyebabkan penyakit seperti bisul, jerawat, sinusitis dan pneumonia), dan Shigella dysentriae (bakteri yang dapat menyebabkan penyakit disentri). Penelitian ini memiliki manfaat penting dalam bidang kesehatan manusia yaitu untuk mencari alternatif obat yang relatif lebih efektif, aman dan murah dalam pengobatan penyakit yang disebabkan oleh keempat bakteri tersebut. Penelitian dilakukan di Laboratorium Basic Science FMIPA Universitas Bengkulu menggunakan metoda difusi kertas cakram dalam beberapa variasi campuran ekstrak kulit buah manggis dan madu lebah untuk mengetahui efek sinergis paling tinggi dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Setiap perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Kemampuan daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri ditunjukkan dari besarnya diameter zona bening yang terbentuk di sekitar kertas cakram. Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa efektivitas penambahan ekstrak madu pada ekstrak kulit buah manggis memperlihatkan efek sinergis dengan kemampuan daya hambat paling kuat kuat serta melebihi nilai daya hambat antibiotik kloramfenikol adalah terhadap bakteri E. coli dan S. dysentriae. Pada bakteri E. coli, daya hambat tertinggi adalah pada penambahan ekstrak madu 30% terhadap ekstrak kulit buah manggis 40% dengan nilai daya hambat sebesar 11,00 mm. Kemampuan daya hambat ini lebih besar dari kemampuan daya hambat kloramfenikol (8,00 mm), namun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kemampuan daya hambat ekstrak madu 50% terhadap E. coli jika digunakan secara terpisah (14,33 mm). Pada bakteri S. dysentriae, kemampuan daya hambat tertinggi adalah pada penambahan 40% ekstrak madu terhadap 30% ekstrak kulit buah manggis, dengan nilai daya hambat sebesar 12,13 mm. Kemampuan daya hambat tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan daya hambat antibiotik kloramfenikol (2,53 mm), namun juga lebih rendah jika dibandingkan dengan kemampuan daya hambat ekstrak madu 50% terhadap S. dysentriae ketika digunakan secara terpisah (14,20 mm). Pada bakteri S. typhi, efek sinergis terlihat pada penambahan madu 10% dan 50% terhadap ekstrak kulit buah manggis 10% dengan nilai daya hambat yang dihasilkan sebesar 3,00 mm. Kemampuan daya hambat tersebut tergolong lemah dan masih lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan daya hambat antibiotik kloramfenikol (5,00 mm) terhadap bakteri S. typhi. Penambahan ekstrak madu terhadap ekstrak kulit buah manggis dalam menghambat pertumbuhan S. aureus memperlihatkan efek yang sinergis pada kombinasi 50% ekstrak kulit buah manggis dan 50% ekstrak madu dengan nilai daya hambat 5,00 mm. Nilai tersebut juga masih tergolong kategori lemah dan masih lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan daya hambat antibiotik kloramfenikol (5,33 mm) terhadap pertumbuhan S. aureus tersebut.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Faculty of Education > Department of Biology Education |
Depositing User: | 023 Dody Sahdani |
Date Deposited: | 05 May 2014 09:43 |
Last Modified: | 05 May 2014 09:43 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/7842 |
Actions (login required)
View Item |