KONSEP DIRI PENYANDANG CACAT FISIK: STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BENGKULU

Sari, Novita and Pramudyasmono, Hajar Gelis and Hartati, Sri (2014) KONSEP DIRI PENYANDANG CACAT FISIK: STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BENGKULU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img]
Preview
Archive (Thesis)
I,II,III,I-14-nov-FS.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Archive (Thesis)
IV,V,LAMP,I-14-nov-FS.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara pandang penyandang cacat fisik terhadap dirinya sendiri. Penelitian ini menggunakan teori interaksionalisme simbolis sebagai alat analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara simultan bersamaan dengan proses pengumpulan data dengan menggunakan teknik yang lazim berlaku dalam penelitian kualitatif yang meliputi pengujian, pemilahan, kategorisasi, evaluasi, membandingkan, melakukan sintesa, reduksi data, sampai pada penarikan kesimpulan untuk mendapatkan konsep-konsep sebagai hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri penyandang cacat fisik meliputi: 1. Alokasi waktu : Untuk alokasi waktu penyandang cacat umumnya sama dengan orang normal, hanya saja keterbatasan akibat cacat fisik yang dialami kadang kala menghambatnya. Alokasi waktu bagi penyandang cacat dapat diamati dari dalam kampus maupun di luar kampus dan cara pandang penyandang cacat fisik memandang dirinya dalam waktu masa lalu, sekarang dan yang akan datang. 2. Hubungan lawan jenis: hubungan dengan lawan jenis penyandang cacat fisik merasakan ada rasa malu dan kurang percaya diri. Khususunya jika dengan lawan jenis yang memiliki fisik yang normal 3. Hubungan pertemanan: Hubungan pertemanan yang terjalin antara penyandang cacat dengan temannya secara uumum berjalan baik. Konsep diri dalam hubungan pertemanan ada yang bersifat positif dan negatif. Konsep diri positif beranggapan bahwa teman-temannya menerima keadaannya, sedangkan konsep diri negatif adalah rasa malu. 4. Hubungan dengan keluarga: Konsep diri penyandang cacat fisik mengenai keluarga lebih ke arah positif, karena keluarga memberikan dukungan sehingga penyandang cacat fisik merasa dirinya diakui. Kemudian, penyandang cacat juga memiliki fungsi dalam membantu keluarga sehingga dia memiliki peran dalam keluarga. 5. Hubungan sesama penyandang cacat fisik: Konsep diri penyandang cacat fisik mengenai sesama penyandang cacat fisik saling memotivasi dan saling mendukung, walaupun mempunyai kekurangan tetapi tidak membatasi untuk maju.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
Divisions: Faculty of Social & Politics Science > Department of Sociology
Depositing User: 023 Dody Sahdani
Date Deposited: 27 Oct 2014 09:41
Last Modified: 27 Oct 2014 09:41
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/9140

Actions (login required)

View Item View Item