PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS)BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN READINGDAN WRITINGDALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS (STUDI DI SMA NEGERI 10 KOTA BENGKULU PADA KELAS X)

Wulandari, Tri and Bambang , Sahono and Hadiwinarto, Hadiwinarto (2014) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS)BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN READINGDAN WRITINGDALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS (STUDI DI SMA NEGERI 10 KOTA BENGKULU PADA KELAS X). Masters thesis, Universitas Bengkulu.

[img] Archive (Thesis)
IV,V,LAMP,II-14-tri.FK.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)
[img] Archive (Thesis)
I,II,III,II-14-tri.FK.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (714kB)

Abstract

Proses pembelajaran yang dilakukan dalam mengajar sering ditemukan guru hanya menggunakan buku teks atau hanya dari latihan- latihan yang ada di LKS. Sehingga apabila siswa masih kurang mengerti dengan materi pelajaran menggunakan metode tersebut guru sedikit kesulitan untuk mengulang- ulang latihan menulis yang telah diberikannya itu. Sedangkan kalau menggunakan media audio-visual, apabila siswa masih kurang memahami dan dengan materi yang diberikan akan lebih mudah untuk mengulangnya berkali-kali, sehingga guru lebih mudah dalam mengajarkan materi reading dan writing tersebut dan siswa belajar lebih menyenangkan serta mudah dalam menemukan ide pokok dari sebuah wacana yang telah mereka baca. Peningkatan kemampuan writing dan reading adalah tujuan yang hendak dicapai dari aktivitas belajar model pembelajaran tipe Think-Pair- Share (TPS) berbantuan media audio-visual maka peningkatan kemampuan writing dan reading itulah salah satu indikator yang dijadikan pedoman untuk mengetahui penerapan model pembelajaran tipe Think-Pair-Share (TPS) berbantuan media audio-visual dalam meningkatkan kemampuan writing dan reading belajar siswa kelas X pada mata pelajaran bahasa Inggris di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kemampuan writing danreading, maka diperlukan upaya pengembangan dengan memilih dan menerapkan suatu metode atau strategi pembelajaran tertentu yang sekaligus dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan writing dan reading siswa kelas X di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu. Tujuan Penelitian ini untuk:1) mendeskripsikan penerapan model Pembelajaran Tipe Think-Pair-Share (TPS) berbantuan media audio-visual dalam meningkatkan kemampuan writing siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Kota Bengkulu? 2) mendeskripsikan penerapan model Pembelajaran Tipe Think-Pair-Share (TPS)berbantuan media audio-visual dalam meningkatkan kemampuan reading siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Kota Bengkulu? 3) mendeskripsikan efektifitas penerapan model Pembelajaran Tipe Think-Pair-Share (TPS)berbantuan media audio-visual dalam meningkatkan kemampuan writing dan reading pada siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Kota Bengkulu? Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui proses kerja kolaborasi dengan guru bahasa Inggris, kepala sekolah dan peneliti. Menurut Hobkins (dalam Wiriaatmadja, 2006:11), Sebagai tahap awal peneliti menentukan tujuan penelitian, permasalahan penelitian, dan merencanakan tindakan. Rencana yang telah disusun dilaksanakan peneliti, hadir didalam kelas untuk mengamati dan mencatat segala sesuatu yang terjadi pada saat pembelajaran bahasa Inggris. Pada saat tindakan segala sesuatu yang terjadi pada saat pembelajaran yaitu segala kegiatan yang belum mencapai sasaran maka akan dilakukan perbaikan terus menerus sehingga mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu. SMA Negeri 10 Kota Bengkulu. Pada penelitian tindakan kelas ini analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan metode alur yaitu data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan, dikembangkan selama proses pembelajaran. Menurut miles dan Hubberman (Sutama, 2000:104), alur yang dilalui meliputi induksi data, pemaparan data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data adalah proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transpormasi data kasar yang muncul dari cacatan tertulis dilapangan. Kegiatan ini mulai dilakukan dalam setiap tindakan terhadap sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Sedangkan penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi, dalam penelitian ini penarikan kesimpulan dilakukan sampai 75% siswa mampu memperoleh nilai minimal 70. Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantuian media audio-visual menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan writing siswa dari siklus pertama sampai dengan siklus ketiga. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebesar 70. Berdasarkan KKM tersebut, maka siswa dapat mencapai standar nilai tersebut pada siklus ketiga. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) berbantuan media audio-visual pada siklus pertama masih belum optimal. Penerapan model tersebut masih merupakan hal yang baru, walaupun mereka sudah pernah melakukan pembelajaran kelompok atau sering disebut kerja kelompok, tetapi model pembelajaran ini berbeda bagi mereka. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan media audio-visual yang masih merupakan hal baru bagi siswa ini menyebabkan sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerti tentang tujuan dari materi yang diberikan oleh guru. Persiapan guru masih kurang matang sehingga persiapan menjelang proses belajar mengajar sangat sibuk karena banyak perlengkapan yang harus disiapkan. Dari hasil penelitian diperoleh data masih banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM. Sedangkan bagi siswa yang telah mencapai nilai KKM, pada pembelajaran sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan media audio-visual memang sudah terbiasa aktif bertanya, menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat, walaupun belum optimal. Begitu juga dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan media audio-visual ini diberikan, siswa tersebut mampu menunjukkan keaktifannya didalam proses belajar mengajar. Dengan diterapkannya model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk lebih aktif, maka siswa-siswa yang terbiasa aktif lebih cepat memahami dan mengerti tentang materi yang diberikan oleh guru. Kemampuan writing dan reading siswa pada siklus kedua sudah menunjukkan peningkatan yang cukup baik, ditunjukkan dengan hasil nilai postes yang mencapai nilai KKM lebih dari setengah dari responden. Siswa yang sebelumnya tidak aktif, mulai lebih aktif dan berani untuk mengeluarkan pendapat., mereka sudah mulai mau untuk membuka kamus bila menemukan kata-kata sulit yang mereka tidak tahu artinya. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan media audio-visual pada siklus kedua ini sudah membuat para siswa tertarik untuk menerima materi karena dengan bantuan media audio- visual yang dalam hal ini berupa power point, gambar-gambar dan juga video membuat proses belajar mengajar menjadi tidak membosankan. Siswa mulai terbiasa dihadapkan dengan kegiatan berfikir berpasangan dan kemudian berbagi. Mereka dengan sendirinya juga belajar bekerja sama, belajar untuk berbagi dengan teman yang lain. Dan dengan penerapan model pembelajaran ini siswa banyak belajar dan mengembangkan pemikirannya masing masing karena adanya waktu berfikir sehingga kualitas tulisan siswa juga dapat meningkat. Jumlah anggota kelompok yang kecil mendorong setiap anggota untuk terlibat secara aktif, sehing siswa yang jarang atau malas untuk menulis (writing) pada tahap ini sudah mampu paling tidak memberi ide atau jawaban kepada pasangannya. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) berbantuan media audio- visual untuk meningkatkan kemampuan Reading siswa kelas X mata pelajaran Bahasa Inggris nilai rata-rata hasil belajar siswa secara berurutan mulai dari siklus pertama sampai dengan siklus ketiga adalah sebesar 59,5; 68,03; dan 76,33 atau mengalami peningkatan yang signifikan pada tiap tahap siklusnya. Indikator hasil belajar siswa yang ditetapkan pada penelitian ini adalah sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ada pada kurikulum KTSP SMAN 10 Kota Bengkulu. Siswa yang mendapat nilai ≥ 70 adalah sebanyak 28 orang siswa atau sebesar 93,33%. Berdasarkan indikator tersebut diketahui bahwa hasil belajar siswa sudah tercapai pada siklus ketiga.Efektifitas Paired samples test diperoleh data bahwa kemampuan siswa pada kelas pembanding telah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Jika dibandingkan pembelajaran dikelas tindakan dengan kelas pembanding, diketahui data mean 5.000 dengan “t” 2.406. Hasil uji beda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil rata-rata nilai post test siklus ke-3 kelas PTK dengan kelas pembanding yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi (sign) sebesar 0.023 dengan tingkat confidence interval = 95% (α = 5%). Hasil uji beda ini menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think–Pair– Share (TPS) berbantuan media audio – visual sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan reading dan writing . Dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think–Pair–Share (TPS) berbantuan media audio-visual sangat mempengaruhi kemampuan writing dan reading siswa kelas X di SMA Negari 10 Kota Bengkulu, dibandingkan dengan pembelajaran sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think–Pair–Share (TPS) berbantuan media audio-visual. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran berupa pemberian kesempatan berfikir yang kemudian mereka sampaikan pada pasangan mereka lalu disampaikan dengan kelompok lain yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan variasi jawaban yang lebih banyak melalui metode sharing atau berbagi dengan kelompok yang lain. Guru juga sering memberikan rewards pada siswa berupa pujian, serta sistem komunikasi interaksi guru yang menarik dan memberikan kesan pada siswa.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Postgraduate Program > Magister Administrasi / Manajemen Pendidikan
Depositing User: 023 Dody Sahdani
Date Deposited: 05 Nov 2014 02:30
Last Modified: 09 Nov 2014 14:07
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/9318

Actions (login required)

View Item View Item