PERILAKU MENYIMPANG REMAJA (STUDI KASUS REMAJA PASANGAN WARIADESA TALANG BUNUT KECAMATAN AMEN KABUPATEN LEBONG)

Herdial , Ferdy and Syamsul, Huda and Bagus, Giripurwo (2014) PERILAKU MENYIMPANG REMAJA (STUDI KASUS REMAJA PASANGAN WARIADESA TALANG BUNUT KECAMATAN AMEN KABUPATEN LEBONG). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

	Archive (Thesis) I,II,III,II-14-fer.FS.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (4MB)
	Archive (Thesis) IV,V,LAMP,II-14-fer.FS.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal yang mendorong remaja melakukan penyimpangan perilaku dengan menjadi pasangan waria dan untuk mengetahui bagaimana konsep diri remaja yang menjalin hubungan dengan waria. Perilaku menyimpang tersebut terus terjadi karena remaja dan waria sama-sama merasa diuntungkan. Hal tersebut menyebabkan remaja terjerumus ke dalam pola perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Teori yang digunakan adalah teori Exchanged atau teori pertukaran sosial. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Pemilihan informan dilakukan berdasarkan teknik Purposive Sampling. Informan penelitian adalah warga, waria dan remaja yang melakukan penyimpangan. analisa data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data yang melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian datadan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena adan/kekasih waria telah lama terjadi sejak waria mulai bisa diterima di desa setempat. Hal yang mendorong remaja melakukan perilaku menyimpang yaitu lemahnya kontrol keluarga dikarenkan orangtua remaja yang sibuk bekerja di sawah dari pagi hingga petang membuat remaja kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Pendapatan keluarga yang rendah membuat remaja melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kuatnya pengaruh lingkungan sekitar yang mempengaruhi remaja untuk melakukan pelanggaran. Kurangnya pemahaman spritual remaja dalam agama membuat remaja sulit membedakan mana yang lebih baik. Kurangnya Sosialisasi tindak pelanggaran hukum sehingga remaja kerapkali melakukan penyimpangan perilaku yang melanggar aturan hukum .

Actions (login required)

View Item