KERAGAMAN DAN SERAPAN KARBON PADA LAHAN AGROFORESTRI MASYARAKAT DI DESA PADANG LEBAR KECAMATAN PINO KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Agroforestri atau kebun campuran adalah suatu sistem tumpang sari antara satu
atau beberapa jenis tanaman pohon baik yang sengaja ditanami maupun tumbuh secara
alami dengan satu atau beberapa jenis tanaman semusim (Riyandoko dan Martini, 2017).
Kontribusi utama sistem agroforestri terhadap kehidupan keluarga petani adalah
pendapatan langsung serta produksi yang maksimal dengan tenaga kerja dan modal yang
kecil. Kontribusi akhir yang dirasakan oleh petani tentunya didapat dari hasil pengambilan
keputusan yang tepat pada pengelolaan agroforestri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman jenis tanaman, biomassa
dan serapan karbon pada lahan agroforestri masyarakat di Desa Padang Lebar Kecamatan
Pino Kabupaten Bengkulu Selatan. Hasil penelitian diharapkan secara umum dapat
memberikan data atau sumber informasi tentang keragaman, biomassa dan serapan karbon
tumbuhan pada lahan agroforestri masyarakat di Desa Padang Lebar Kecamatan Pino
Kabupaten Bengkulu Selatan. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April- Mei 2021
bertempat di lahan agroforestri masyarakat di Desa Padang Lebar Kecamatan Pino
Kabupaten Bengkulu Selatan. Metode pengambilan data menggunakan metode survei dan
sensus. Penghitungan data lapangan menggunakan pendekat rumus Shannon-Wiener untuk
keragaman jenis tanaman, rumus alometrik untuk biomassa dan serapan karbon
menggunakan standar nasional indonesia (SNI, 2011).
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa keanekaragaman pada
keseluruhan jenis tanaman di 18 lahan kebun agroforestri di Desa Padang Lebar dengan
jumlah 23 jenis tanaman memiliki nilai indeks keragaman 1,11 atau termasuk kedalam
kategori tingkat keanekaragaman yang sedang. Kelompok I agroforestri karet memiliki
nilai indeks keanekaragaman 0,51 atau termasuk ke dalam kategori tingkat
keanekaragaman jenis yang rendah. Kelompok II agroforestri karet dan kopi memiliki nilai
indeks keanekaragaman 0,53 atau termasuk ke dalam kategori tingkat keanekaragaman
jenis yang rendah. Kelompok III agroforestri kopi memiliki nilai indeks keanekaragaman
0,73 atau termasuk ke dalam kategori tingkat keanekaragaman jenis yang rendah.
Kelompok IV agroforestri bambang lanang dan duku memiliki nilai indeks
keanekaragaman 1,25 atau termasuk ke dalam kategori tingkat keanekaragaman jenis yang
sedang. Kelompok V agroforestri bambang lanang memiliki nilai indeks keanekaragaman
jenis yang rendah. Sedangkan untuk
Nilai total biomassa, kandungan karbon dan serapan karbon dari 18 lahan kebun
tersebut yaitu rata-rata biomassa sebesar 298392,46 kg/Ha, rata-rata karbon sebesar
140244,45 kg/Ha dan rata-rata serapan karbon sebesar 512840,87 kg/Ha. Kriteria
simpanan karbon terbagi menjadi 3 kriteria yaitu stok karbon tinggi ( > 100 kg/ha), stok
karbon sedang (35 – 100 kg/ha) dan stok karbon rendah (< 35 kg/ha). Berdasarkan kriteria
tersebut kandungan karbon yang ada di lahan kebun agroforestri di Desa Padang Lebar
termasuk kedalam stok karbon tinggi karena total kandungan karbon > 100 kg/ha
(Bappenas, 2010).