PENGARUH VARIASI LAPISAN TANAH LIAT DAN KADAR AIR TERHADAP KUAT TEKAN BATA MERAH

Bata merah merupakan material bangunan yang sejak lama diaplikasikan
sebagai bahan konstruksi. Bahan pembentuk bata adalah tanah liat dan air.
Tanah liat dalam pembuatan bata merupakan campuran tanah lapisan atas dan
tanah lapisan bawah. Tanah lapisan atas merupakan tanah yang digali pada
kedalaman 40-50 cm dan tanah lapisan bawah merupakan tanah yang digali
pada kedalaman 1,5-2,5 meter atau tergantung kondisi tanah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan lapisan tanah dan kadar air
terhadap kuat tekan bata merah. Metode penelitian yang dilakukan berupa
metode eksperimen. Metode pengujian sifat fisis dan kuat tekan bata merah
mengacu pada SNI 15-2094-2000. Penambahan kadar air berdasarkan 3 kriteria
kondisi adukan yaitu keras, normal, dan lembek. Adukan normal adalah
kondisi adukan pembentuk bata dengan penggunaan air berdasarkan takaran
yang biasa dikerjakan di pabrik bata. Adukan keras adalah adukan yang
mengurangi 20% air dan adukan lembek adalah adukan yang menambahkan
20% air dari takaran air adukan normal. Benda uji pada penelitian ini dibuat
sebanyak 72 benda uji, yaitu 12 benda uji pada setiap variasi. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa nilai kuat tekan terbesar bata merah menggunakan
tanah lapisan atas terjadi pada adukan normal yaitu sebesar 3,25 MPa dan nilai
kuat tekan terbesar bata merah menggunakan tanah lapisan bawah terjadi pada
adukan lembek yaitu sebesar 1,36 MPa. Bata merah menggunakan tanah
lapisan atas mempunyai kuat tekan yang lebih besar dari bata merah
menggunakan tanah lapisan bawah.
Kata kunci : Bata Merah, tanah lapisan atas, tanah lapisan bawah, kadar air,
kuat tekan