Esla, Anggreni Br Ginting and Ketut, Sukiyono and M. Mustopa, Romdhon (2022) ANALISIS VOLATILITAS HARGA IKAN TUNA DI SENTRA-SENTRA PRODUKSI DI INDONESIA APLIKASI MODEL ARIMA (AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE). ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Skripsi Esla Anggreni Br Ginting (E1D017073).pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (5MB)
Abstract
Perikanan merupakan salah satu sektor yang dinilai penting bagi pembangunan
nasional. Ikan tuna salah satu komoditi perikanan yang memiliki ekonomis cukup tinggi
sehingga ikan tuna dapat dijadikan salah satu andalan ekspor non migas dari sektor
perikanan. Ikan tuna yang diproduksi di kawasan perairan Indonesia dapat memenuhi
permintaan industri ekspor dan bahan baku. Konsumsi ikan di Indonesia masih rendah hal
ini dipengaruhi oleh kurangnya jumlah produksi, pendapatan dan harga. Hal ini bisa
mengakibatkan fluktuasi harga yang dapat meresahkan konsumen bahkan menurunkan daya
beli konsumen. Fluktuasi harga membuat ketidakpastian harga yang biasa disebut volatilitas
harga. Analisis volatilitas harga penting dilakukan untuk mengetahui naik turunnya harga
tuna pada sentra-sentra produksi di Indonesia. Salah satu kebijakan yang dilakukan untuk
mencegah volatilitas harga tuna yaitu stabilisasi harga.
Penelitian ini menggunakan pendekatan terhadap harga produsen ikan tuna dalam
menganalisis volatilitas harga ikan tuna di sentra-sentra produksi di Indonesia dengan
penerapan model ARIMA (autoregressive integrated moving average). Kedua hal ini
berhubungaan, sehingga volatilitas harga ikan tuna perlu untuk diketahui.
Data time series selama 108 bulan dari bulan Januari tahun 2012 hingga bulan
Desember tahun 2020 merupakan jenis data yang akan di estimasi. Data diperoleh dari
publikasi Badan Pusat Statistik, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan sumber relevan
lainnya. Bentuk model yang akan digunakan adalah model ARIMA. Model ARIMA yang
diestimasi dilihat bentuk model ARIMA manakah model terbaik untuk mengestimasi
volatilitas harga ikan tuna. Penentuan model terbaik dengan melihat nilai AIC (Akaike
Information Criterion) dan SIC (Schwarz’s Information Criterion) terkecil. Menentukan
volatilitas harga ikan tuna degan melihat nilai RMSE model terbaik yang diestimasi.
Hasil penelitian menunjukkan model ARIMA terbaik pada harga ikan tuna yaitu
Nasional ARIMA(3,1,2), Aceh ARIMA(2,1,2), Bali ARIMA(1,1,12), Sulawesi Utara
ARIMA(29,1,29), Maluku Utara MA(0,1,2) dan Papua Barat ARIMA(2,1,1). Volatilitas
harga ikan tuna yang diestimasi dengan model ARIMA terbaik pada sentra-sentra produksi
di Indonesia yaitu Nasional, Aceh, Bali, Sulawesi Utara dan Papua Barat adalah tinggi.
sentra produksi ikan tuna di Maluku Utara tidak dapat di estimasi, hal ini dikarenakan model
terbaik adalah MA (moving average).
Volatilitas tinggi pada harga ikan tuna adalah kenaikan harga ikan tuna cukup tinggi
(melonjak) dan juga terjadi pada waktu yang singkat. Dalam teori ekonomi, konsep
volatilitas berhubungan dengan pergerakan atau lonjakan harga ikan tuna, pergerakan harga
yang sulit di prediksi hal ini dikarenakan beberapa faktor eksternal yang sulit dikendalikan.
Peranan harga juga sangat penting dalam analisis ekonomi, terutama dalam produksi dan
konsumsi. Kenaikan harga akan direspon oleh produsen untuk meningkatkan produksi.
Kata Kunci: Volatilitas Harga, Tuna, ARIMA
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agribusiness |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 02 Aug 2023 02:01 |
Last Modified: | 02 Aug 2023 02:01 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/14138 |