ANALISIS PERMINTAAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KABUPATEN BENGKULU UTARA

Permasalahan yang dihadapi petani di Kabupaten Bengkulu Utara yaitu banyaknya
permintaan tenaga kerja dibandingkan dengan penawarannya, dikarenakan rendahnya
ketersediaan tenaga kerja, terutama saat menanam dan panen. Rendahnnya ketersediaan
tenaga kerja di Kabupaten Bengkulu Utara disebabkan, buruh tani yang sedikit dan
kurangnya minat pemuda untuk menjadi petani dan lebih memilih merantau mencari
pekerjaan lain keluar daerah, menjadi PNS, atau bekerja kantoran/swasta.
Perkembangan teknologi yang semakin moderen dalam usahatani memberikan
dampak positif dalam pertanian, seperti teknologi kimia yaitu pupuk buatan dan diikuti
penggunaan teknologi mekanik berupa traktor yang digunakan untuk membajak sawah dan
mesin threasher yang digunakan untuk mempersingkat waktu pemisahan gabah. Hal ini
dapat mengurangi kesemapatan kerja dalam usahatani padi sawah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan tenaga kerja pada usahatani padi sawah di Kabupaten Bengkulu Utara. Data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu diperoleh dari
wawancara secara langsung dengan responden menggunakan daftar pertanyaan atau
kuesioner. Data sekunder berupa data-data penunjang dalam penelitian ini dari hasil
penelitian sebelumnya atau buku serta literature yang relevan dengan penelitian ini yang
dapat dipertanggung jawabkan. Penelitian ini menggunakan responden yang ditentuakan
secara stratified random sampling yaitu 30 petani padi sawah strata sempit, 30 petani padi
sawah sedang dan 30 petani padi sawah luas. Analisis data dimasukan dalam analisis regresi
linear berganda dengan bantuan SPSS 24 dan melihat pengaruh variabel bebas (upah tenaga
kerja, harga produk, harga bibit, harga benih, harga pestisida, luas lahan, traktor, sistem
larikan, gasrok, threasher) terhadap variabel terikat (permintaan tenaga kerja) dengan uji F
dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upah tenaga kerja, harga pestisida, luas lahan,
traktor dan threasher berpengaruh nyata terhadap permintaan tenaga kerja secara
i
ii
keseluruhan sedangakan harga produk, harga pupuk, harga benih, sistem larikan dan gasrok
tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan tenaga kerja secara keseluruhan. Pada kegiatan
pengolahan lahan upah tenaga kerja dan dummy traktor berpengaruh nyata. Pada kegiatan
penanaman harga benih dan upah tenaga kerja berpengaruh nyata. Pada kegiatan
pemeliharaan harga pupuk dan harga pestisida berpengaruh nyata. Pada kegiatan panen
dummy threasher berpengaruh nyata.
Kata Kunci : Usahatani Padi Sawah, Manajeman Pertanian, Permintaan Tenaga Kerja