Wahyu, Permatasari and Mustopa, Romdhon and Sriyoto, Sriyoto (2021) PENETAPAN HARGA MINIMUM PETANI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PEDAGANG PADA KOMODITAS CABAI MERAH (Capsicum Annuum L) DI KABUPATEN KEPAHIANG. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSInyaWAHYU PERMATASARI.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat dengan penggemar cabai merah terbesar
di dunia dan salah satu jenis sayuran yang cukup penting di Indonesia, baik sebagai
komoditas yang dikonsumsi dalam negeri maupun komoditas ekspor. Oleh sebab itu, cabai
menjadi salah satu produk penting sebagai penyedap makanan atau bumbu masakan baik
dikonsumsi dalam rumah tangga maupun tambahan bahan olahan industri makanan. Selain
itu, cabai merah juga dapat dijadikan sebagai mata pencarian dan komoditas yang tidak
dapat disubstitusi oleh komoditas lain (Nurlenawati, 2010).
Komoditas cabai merah (Capsicum Annuum L) merupakan salah satu komoditas
hortikultura penting dengan prospek yang dimiliki sebagai komoditas bernilai ekonomi
tinggi yang banyak dibudidayakan untuk tujuan komersil yang menjadi primadona pasar,
dan termasuk komoditi strategis di Indonesia. Komoditas cabai merah merupakan ikon
nasional yang dapat menjadi pemicu inflasi, memiliki sebaran wilayah luas, dan potensi
pasar cukup besar didalam maupun luar negeri. Hal itu disebabkan karena komoditas cabai
merah kebutuhannya di pasaran tidak mengenal pasang surut dan memiliki karakteristik
yang unik. (Dirjen Hortikultura , 2013).
Tanaman cabai merah memiliki karakter yang sama dengan tanaman pertanian
lainnya yang mudah rusak/busuk (perishable) dan hanya bisa ditanam dengan lahan yang
tidak begitu basah, serta tanaman cabai sangat sensitif dengan musim penghujan (Sutrisno,
2011). Jadi, cabai merah merupakan tanaman musiman yang akan tumbuh lebat jika
ditanam pada musim kemarau, atau musim pancaroba dimana intensitas hujan rendah
sementara konsumsi terjadi sepanjang tahun serta dapat tumbuh dengan baik pada dataran
rendah hingga dataran tinggi (BPS, 2017).
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agribusiness |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 24 Aug 2023 03:51 |
Last Modified: | 24 Aug 2023 03:51 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/14654 |