PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI HIBRIDA YANG DITANAM SECARA TUNGGAL DAN KOMBINASI DI DATARAN TINGGI BENGKULU

Salah satu penyebab penurunan produksi cabai yaitu penggunaan varietas unggul
yang belum optimal dan sistem tanam belum tepat. Keseragaman kultivar yang ditanam
secara luas menyebabkan penyebaran organisme pengganggu tanaman (OPT) lebih cepat
dan penurunan produktivitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan sistem
tanam varietas yang menampilkan pertumbuhan dan hasil terbaik di dataran tinggi.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2019 sampai April 2020 di Desa
Mojorejo Kecamatan Selupu Rejang Kabuaten Rejang Lebong. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap faktor tunggal yaitu varietas cabai
hibrida yang ditanam secara varietas tunggal dan kombinasi yang terdiri dari 10 kombinasi
perlakuan yaitu, UNIB C H13, Dwiguna UNIB, UNIB C H63, UNIB C H73, UNIB C H13
- Dwiguna UNIB, UNIB C H13 - UNIB C H63, UNIB C H13 - UNIB C H73, Dwiguna
UNIB - UNIB C H63, Dwiguna UNIB - UNIB C H73, UNIB C H63 - UNIB C H73.
Setiap perlakuan diulang tiga kali, sehingga terdapat 30 unit percobaan. Setiap unit
percobaan terdapat 40 tanaman dan 6 sebagai tanaman sampel. Empat varietas yang diuji
bagus ditanam secara tunggal maupun kombinasi di dataran tinggi Bengkulu. Keempat
varietas yang ditanam menghasilkan bobot buah per tanaman 198.02 g sampai 294.87 g
atau setara denggan 7.92 ton/ha sampai 11.79 ton/ha.