RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS UBI JALAR AKIBAT PEMBERIAN DOSIS PUPUK KALIUM DI TANAH ULTISOL

Ubi jalar (Ipomea batatas L.) merupakan salah satu bahan pangan yang cukup
diminati di Indonesia selain bahan pokok utama seperti beras. Ubi jalar dapat dimanfaatkan
menjadi berbagai macam olahan yang cukup disukai masyarakat di Indonesia sebagai
bahan makan sekunder. Pada tahun 2016 Indonesia merupakan salah satu penghasil
terbesar di dunia dengan urutan ke-5. Data menunjukan bahwa pada tahun 2014 produksi
ubi jalar mencapai 2.297.658 ton namun pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi
2.297.634 ton. Beberapa faktor yang menyebabkan produksi ubi jalar antara lain adalah
semakin kurangnya lahan yang digunakan, unsur hara yang rendah pada lahan marjinal
yang digunakan, varietas yang digunakan kurang baik, serta pengetahuan petani tentang
teknologi budidaya ubi jalar yang belum tepat, meningkatkan produksi ubi jalar di tanah
Ultisol dapat dilakukan dengan cara memilih varietas ubi jalar yang tepat. Untuk dapat
meningkatkan produksi ubi jalar pada tanah ultisol dapat dilakukan dengan pemilihan
varietas ubi jalar yang cocok pada daerah Bengkulu serta penggunaan pupuk sebagai upaya
meningkatkan hasil ubi jalar. Sehingga dilakukan penelitian respon penelitian dan hasil
tiga varietas ubi jalar akibat pemberian dosis pupuk kalium di tanah Ultisol yang
berpotensi pada pertumbuhan dan hasil ubi jalar. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan interaksi antara varietas dan dosis kalium yang tepat terhadap pertumbuhan
dan hasil ubi jalar di tanah Ultisol, menentukan dosis taraf pupuk kalium yang tepat untuk
meningkatkan pertumbuhan dan hasil ubi jalar di tanah Ultisol dan menentukan varietas
ubi jalar yang sesuai di tanah Ultisol.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2020 sampai dengan Mei 2020 di
Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), yang terdiri dari dua faktor :
Faktor pertama adalah varietas ubi jalar yang terdiri dari 3 varietas yaitu : Cilembu, Antin
3 dan Beta 1. Faktor kedua adalah perlakuan dosis pupuk KCl, terdiri dari 4 taraf : K0 :
control, pupuk kalium 150 kg/ha, pupuk kalium 300 kg/ha dan pupuk kalium 450 kg/ha.
Penelitian diulang sebanyak 3 kali, sehingga ada 36 unit percobaan. Setiap unit percobaan
terdiri dari 16 tanaman. Data hasil pengamatan menggunakan Analisis of Variance
(ANOVA) taraf 5%. Jika terdapat analisis pengaruh nyata maka akan diuji lanjut dengan
uji lanjut Polinomial Ortogonal. Jika Varietas berpengaruh nyata maka akan di uji lanjut
menggunakan uji lanjut BNT.
Terdapat interaksi yang tidak nyata antara pemberian perlakuan pupuk KCl dan
perlakuan 3 varietas ubi jalar. Varietas Cilembu menghasilkan jumlah cabang, berat umbi/
petakan dan tingkat kemanisan lebih tinggi di bandingkan dengan varietas Atin 3 dan Beta
1. Pemberian pupuk KCl yang diberikan sebagai perlakuan berpengaruh tidak nyata pada
pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar.