KINERJA USAHA SAYURAN NAMAR FARM HIDROPONIK DI KABUPATEN REJANG LEBONG

Kabupaten Rejang Lebong yang memiliki topografi berbukit merupakan sentra
penghasil sayuran terbesar di provinsi bengkulu namun proses budidaya sayuran di
Kabupaten Rejang Lebong masih secara konvensional dimana petani mengantungkan
ushanya pada penggunaan pestisida, herbisida dan pupuk kimia lainnya. Atas dasar inilah
pemilik usaha Namar Farm Hidroponik mendirikan usaha sayuran hidroponik pertama di
Kabupaten Rejang Lebong dengan harapan dapat mengubah pola konsumsi masyarakat
dari konsumsi sayuran yang kurang higienis ke pola konsumsi sayuran yang higienis.
Proses budidaya sayuran dengan sistem hidroponik selain mendapatkan hasil
produksi yang higienis juga memiliki konsekuensi biaya produksi yang lebih tinggi
apabila dibandingkan dengan budidaya sayuran secara konvensional. Penelitian ini
bermadsud untuk mengetahui : (1) Untuk Mengetahui kinerja usaha sayuran Namar Farm
Hidroponik di Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan aspek finansial (Perspektif
keuangan), (2) Untuk Mengetahui kinerja usaha sayuran Namar Farm Hidroponik di
Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan aspek non finansial (Perspektif pelanggan,
perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajran dan pertumbuhan), (3) Untuk
Mengetahui kinerja usaha sayuran Namar Farm Hidroponik di Kabupaten Rejang Lebong
secara keseluruhan dengan pendekatan Balanced Scorecard (BSC) berdasarkan perspektif
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja atau
purposive di Kelurahan Tunas Harapan Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi bengkulu. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non
probability sampling dengan metode sampling purposive sampling. Data yang digunakan
dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder dari instansi terkait. Analisis yang
digunakan adalah Balanced Scoreard (BSC).
Hasil penelitian memperoleh hasil bahwa (1) Pada aspek finansial diperoleh skor
50% dengan kategori cukup. Rata-rata keuntungan per bulan yang diterima usaha Namar
Farm Hidroponik sebesar Rp.6.373.800,75 Nilai R/C Ratio sebesar 1,68 sedangkan nilai
BEP dalam Rupiah sebesar Rp.3.740.649,13 (2) Pada aspek non finansial memperoleh skor
50% dengan kategori “Cukup”. Pada perspektif pelanggan diketahui skor kepuasan
pelanggan usaha Namar Farm Hidroponik sebesar 76,2 (puas). Nilai kinerja pada
perspektif proses bisnis internal sebesar 82,66 % maka kinerja usaha Namar Farm
Hidroponik pada perspektif ini dikategorikan “baik”. Pada perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan , Kepuasan karyawan terhadap usaha Namar Farm Hidroponik adalah sebesar
80%dengan kategori “puas” sedangkan retensi pekerja sebesar 50% (Kurang)
sehingga kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dikategorikan “cukup”.
(5) Hasil pengukuran kinerja secara keseluruhan menggunakan metode Balanced Sorecard
(BSC) pada usaha Namar Farm Hidroponik memperoleh skor 50% dengan kategori
“cukup”.