ANALISIS EFESIENSI USAHA DAN STRATEGI PEMASARAN HOME INDUSTRY KERUPUK UBI DI DESA NANGAI AMEN KECAMATAN LEBONG UTARA

Home industry adalah salah satu tempat masyarakat yang mampu tumbuh dan
berkembang secara mandiri dengan memberikan peningkatan yang besar dan peranan
untuk strategis dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Di samping itu home industri
juga merupakan kegiatan usaha yang mampu memberikan pelayanan ekonomi secara luas
kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam meningkatkan pendapatan keluarga,
mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya
adalah home industri kerupuk ubi di Desa Nangai Amen Kecamatan Lebong Utara
Kabupaten Lebong.
Gambaran home industry kerupuk ubi berada di Desa Nangai Amen kecamatan
Lebong Utara. Home industry kerupuk ubi pertama kali berproduksi kerupuk setengah jadi
dari bahan baku ubi kayu (Manihot esculenta) pada tahun 2008 yang diketuai oleh
Almarhumah ibu. Home industry kerupuk ubi merupakan Kelompok Usaha Bersama
(KUBE) di Desa Nangai Amen. Saat ini kelompok usaha bersama memiliki 14 home
industry dan 2 orang pemasaran (pengepul) kerupuk ubi. Home industry ini memproduksi
olahan makanan setengah jadi (kerupuk ubi mentah) yang terbuat dari ubi kayu. Dalam
memproduksi kerupuk ubi home industry mempunyai lima macam jenis kerupuk ubi yaitu
kerupuk opak, kerupuk garpu, kerupuk stik/gunting, kerupuk manggleng dan kerupuk
kecil-kecil.
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dengan cara yaitu wawancara berupa kuisioner sedangkan data
sekunder diperoleh dari beberapa literature atau jurnal, buku-buku, dan data-data yang
berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA), serta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten
Lebong .Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian analisis efesiensi usaha
menggunakan analisis Revenue Cost Ratio (R/C) dan Break Even Point (BEP). Sedangkan
untuk mengetahui prioritas strategi penggembangan usaha menggunakan metode
Identifikasi faktor internal dan eksternal dan metode Analitical Hierarchy Process (AHP).
Analisis AHP digunakan untuk menganalisis prioritas strategi pengembangan usaha pada
4P yaitu product, promotion, price dan place.
Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pendapatan yang diterima oleh home
industry sebesar Rp. 1.202.688/bulan. Berdasarkan analisis R/C diperoleh nilai sebesar 1,8.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa home industry kerupuk ubi di Desa Nangai Amen layak
untuk dilanjutkan. Prioritas pengembangan home industry kerupuk ubi dari hasil penelitian
ini adalah subsistem product yaitu meningkatkan kualitas produk, subsistem promotion
yaitu memperluas cakupan pemasaran, subsistem price yaitu memanfaatkan
pengembangan BUMDES dan subsistem place yaitu memanfaatkan desa untuk
meningktakan sarana dan prasarana.
Kata kunci: Efisiensi, R/C, BEP, IFE dan EFE, Analytical Hierarchy Process (AHP) dan
4P.