Dwita, Riski Apriani and Dwi, Wahyuni Ganefianti and Usman, Kris Joko Suharjo (2021) RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS CABAI HIBRIDA DENGAN POLA TANAM TUNGGAL DAN KOMBINASI DI DATARAN RENDAH DAN TINGGI. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI DWITA RISKI APRIANI.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Penyebab rendahnya produksi cabai disebabkan oleh gangguan hama dan penyakit
tanaman. Pola tanam mempengaruhi produktivitas tanaman dan serangan organisme
pengganggu tanaman tersebut. Pola tanam kombinasi varietas diduga mampu menekan
serangan hama dan penyakit tanaman. Varietas cabai yang digunakan belum pernah dicoba
ditanam dalam kombinasi varietas. Untuk itu, penelitian ini bertujuan (1) membedakan
pertumbuhan dan hasil cabai dalam pola tanam tunggal dan kombinasi pada dua ketinggian
tempat, dan (2) mendapatkan varietas terbaik pada dataran rendah dan dataran tinggi.
Penelitian ini dilakukan pada dataran rendah (Kabupaten Seluma) 19 mdpl pada bulan
Juni – November 2020 dan dataran tinggi (Kabupaten Rejang Lebong) 1299 mdpl pada
bulan Agustus 2020 – Januari 2021. Rancangan Percobaan menggunakan Rancangan Acak
Kelompok Lengkap (RAKL) dengan faktor tunggal yaitu tiga varietas cabai hibrida dengan
pola tanam tunggal (UNIB C H13, UNIB C H63, dan Dwiguna UNIB) dan kombinasi
(UNIB C H13 dengan UNIB C H63, UNIB C H13 dengan Dwiguna UNIB, dan UNIB C
H63 dengan Dwiguna UNIB). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga
didapatkan 18 unit percobaan perlokasi atau 36 unit percobaan pada kedua lokasi
penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan pada dataran tinggi varietas Dwiguna UNIB
mempunyai bobot buah per petak paling tinggi 345,73 g (9,68 ton/ha). Pada dataran rendah
bobot buah per tanaman (61,11-89,68 g), bobot buah per petak (543,83-1084,90 g), dan
bobot buah layak pasar (541,43-918,44 g), menunjukkan semua varietas tidak berbeda
nyata. Insidensi penyakit virus pola tanam tunggal dan kombinasi pada dataran rendah
berkisar (62,5-90,3 %) lebih tinggi dibandingkan dataran tinggi berkisar (37,5-59,7 %),
penyakit antranoksa dataran rendah berkisar (62,50-84,72%) lebih tinggi dibandingkan
dataran tinggi berkisar (62,50-69,44 %), penyakit layu pada dataran rendah berkisar (2,78 –
11,11 %) sedangkan dataran tinggi (1,83-5,55 %), dan penyakit bercak daun pada dataran
rendah (0%) sedangkan dataran tinggi berkisar (8,33-23,61 %). Secara umum pertumbuhan
dan hasil tiga varietas cabai hibrida yang di tanam dengan pola tanam tunggal dan
kombinasi pada dataran tinggi lebih baik dibandingkan dataran rendah.
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 29 Aug 2023 04:08 |
Last Modified: | 29 Aug 2023 04:08 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/14986 |