KANDUNGAN KARBON BAWAH PERMUKAAN PADA LAHAN GAMBUT YANG DITANAMI KELAPA SAWIT DI SP 10 KECAMATAN XIV KOTO KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU

Lahan gambut adalah salah satu lahan basah yang mempunyai kemampuan
menyimpan karbon yang besar, namun luas lahan gambut di Indonesia terus berkurang
disebabkan oleh banyak faktor yaitu kebakaran lahan dan konversi atau alih fungsi lahan
gambut. Penurunan luas lahan gambut juga terjadi di Provinsi Bengkulu salah satunya di
Kabupaten Mukomuko dengan penurunan luas lahan sebesar 20% pada tahun 2019
menjadi 5.847 ha. Kandungan karbon mengidikasikan besarnya bahan organik dalam
tanah, sehingga gambut yang matang akan memiliki kandungan karbon yang rendah. Hal
ini disebabkan oleh proses dekomposisi pada tanah tersebut sudah berlangsung lebih lama
sehingga bahan organik sudah melapuk sempurna.
Tujuan penelitian adalah untuk mengukur kandungan karbon bawah permukaan
pada lahan gambut yang ditanami kelapa sawit di SP 10 Kecamatan XIV Koto Kabupaten
Mukomuko Provinsi Bengkulu.. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020
sampai Maret 2021 di SP 10, Desa Rawa Bangun, Kecamatan XIV Koto, Kabupaten
Mukomuko, Laboratorium MIPA dan Laboratorium Teknologi Industri Pertanian
Universitas Bengkulu. Pengambilan sampel tanah menggunakan transek diagonal dengan
5 titik utama dan 3 kali pengulangan. Data yang diambil di lapangan adalah kedalaman
tanah, ketebalan gambut, tinggi muka air, pH tanah, kematangan gambut dan sampel
tanah. Data laboratorium yang diambil adalah kadar abu, berat volume, dan pH tanah.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata kedalaman tanah 92,13 cm dengan
rata-rata ketebalan gambut 44,71 cm, rata-rata tinggi muka air (-) 36,5 cm, kematangan
gambut fibrik atau H3, rata-rata berat volume 0,75 g/cm3
, rata-rata kadar abu 60% dan
rata-rata karbon organik 23%. Karakteristik lingkungan yang diperoleh adalah rata-rata
rata-rata pH tanah gambut 3,47.