ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PADA IUP PT FIRMAN KETAUN BENGKULU UTARA PERIODE 2009-2020

Pertambangan merupakan serangkaian kegiatan mulai dari penyelidikan
umum hingga kegiatan pasca tambang. Kegiatan pertambangan selain berimbas
pada ekonomi juga berdampak pada lingkungan hidup. Oleh karena itu, perlu di
lakukan nya evaluasi berkala terhadap kegiatan pertambangan, evaluasi ini dapat
menjadi proteksi terhadap degradasi lingkungan yang lebih besar. Penelitian ini
dilakukan di PT Firman Ketaun Bengkulu Utara yang berdasarkan administrasi
terletak di Desa Napal Putih, Kecamatan Tanjung Dalam Kabupaten Bengkulu
Utara, Provinsi Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan
pengggunaan lahan pada IUP PT Firman Ketaun Bengkulu Utara periode 2009-
2020.
Kegiatan Analisis perubahan lahan dilakukan dengan bantuan aplikasi
Arc-GIS dan Goggle Earth. Analisis perubahan penggunaan lahan dilakukan
dengan membandingkan lahan IUP PT Firman ketaun pada 21 April 2009 dan 05
mei 2011 serta 16 mei 2020. Hasil nya terdapat 11 interpretasi citra yang berbeda
di IUP PT Firman ketaun Bengkulu Utara yaitu, jalan, Open pit, stockpile, Void,
sediment pond, hutan, kebun, semak, lahan terbuka, sungai dan reklamasi.
Analisa perubahan dilakukan dengan menggunakan metode deleniasi terhadap
interpretasi citra yang dibandingkan, setelah itu menghitung luasan dengan
menggunakan metode calculator geometric pada software ArcGIS. Dari hasil
analisa yang dilakukan didapati hasil sebagai berikut, jalan pada tahun 2009
memiliki luas 18,69 ha kemudian bertambah 18,31 ha pada tahun 2011 sehingga
menjadi 37 ha, pada tahun 2020 kembali bertambah 4,4 ha sehingga luas jalan
menjadi 41,40 ha. Open pit pada tahun 2009 memiliki luas 69,79 ha kemudian
bertambah 25,53 ha pada tahun 2011 sehingga menjadi 95,32 ha, pada tahun
2020 kembali bertambah 53,24 ha sehingga luas Open pit menjadi 148,56 ha.
Stockpile pada tahun 2009 memiliki luas 1,11 ha kemudian bertambah 3,10 ha
pada tahun 2011 sehingga menjadi 4,21 ha, pada tahun 2020 kembali bertambah
5,20 ha sehingga luas Stockpile menjadi 9,41 ha.Void pada tahun 2009 memiliki
luas 0,23 ha kemudian bertambah 0,87 ha pada tahun 2011 sehingga menjadi 1,1
ha, pada tahun 2020 kembali bertambah 8,61 ha sehingga luas void menjadi 9,71
ha. Sediment pond pada tahun 2009 belum ada, pada deleniasi setelah itu di
tahun 2011 luas Sediment pond 0,99 ha kemudian berkurang 0,01 ha pada tahun
2020 sehingga luas sediment pond menjadi 0,98 ha. Hutan pada tahun 2009
memiliki luas 295,96 ha kemudian berkurang 25,12 ha karena terkonversi
sehingga luas hutanmenjadi 270,84 ha, pada tahun 2020 kembali berkurang 52
ha karena terkonversi sehingga luas hutan menjadi 270,84 ha. Kebun pada tahun
2009 memiliki luas 623,08 ha yang di identifikasi sebagai perkebunan karet dan
kelapa sawit, kemudian bertambah 32,93 ha pada tahun 2011 sehingga menjadi
656,01 ha, pada tahun 2020 kebun kembali bertambah 45,33 ha sehingga luas
kebun menjadi 701,34 ha. Semak pada tahun 2009 memiliki luas 209,77 ha
kemudian berkurang 38,75 ha karena terkonversi, sehingga menjadi 171,02 ha
pada tahun 2011, pada tahun 2020 semak kembali berkurang 155,65 ha karena
terkonversi sehingga luas semak menjadi 15, 38 ha. Lahan terbuka pada tahun
2009 memiliki luas 32,11 ha kemudian berkurang 17,87 ha karena terkonversi
sehinggaa menjadi 14,24 ha pada tahun 2011, pada tahun 2020 lahan terbuka
bertambah 0,41 ha sehingga luas lahan terbuka menjadi 14,65 ha. Sungai pada
tahun 2020 memiliki luas 8,87 ha kemudian pada tahun 2011 tidak ada
perubahan luas, pada tahun 2020 luas sungai berkurang 0,04 ha sehingga
menjadi 8,83 ha. Reklamasi dilakukan secara bertahap dimulai dari tahun 2011-
2020 dalam periode tersebut luasan reklamasi PT firman Ketaun seluas 90,46 ha.
Dari analisis perubahan penggunaan lahan yang di lakukan di simpulkan bahwa
setiap unit perubahan lahan mempunyai interpretasi citra yang berbeda serta
perubahan yang terjadi bersifat situasional.
Saran penulis agar dilakukan penelitian lanjutan tentang implementasi
kebijakan reklamasi lahan bekas penambangan batubara berdasarkan Kepmen
ESDM 1827K/30/MEM/2018 hal ini ditujukan untuk menilai kriteria
keberhasilan reklamasi di PT. Firman Ketahun.