ANALISIS MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUK SAPI PERAH DI KECAMATAN KABAWETAN KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU

Gerardus, Daniel Dandy and Edi, Soetrisno and Amir, Husaini Karim Amrullah (2021) ANALISIS MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUK SAPI PERAH DI KECAMATAN KABAWETAN KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Text (Thesis)
Skripsi_Gerardus Daniel Dandy_E1C016026.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)

Abstract

Sebagai ternak ruminansia yang menghasilkan susu, sapi perah merupakan
komoditi ternak yang perlu mendapatkan perhatian serius dalam peningkatan kualitas serta
kuantitas produksinya. Pada biasanya di Indonesia, sistem pemeliharaan sapi perah
tergolong masih tradisional. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya keterampilan peternak,
modal usaha kecil, jumlah ternak produltif sedikit dan pemberian ransum masih cara
sederhana. Pada dasarnya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manajemen
pemeliharaan dalam kegiatan yang dilakukan para peternak sapi perah yang berada di
daerah kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Penelitian
dilakukan pada bulan Juni 2020 di kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kapahiang, Provinsi
Bengkulu dan responden ditentukan secara sengaja. Dari hasil survei, kami mendapatkan
enam kelompok tani yang terdapat di Desa Tansi Baru, Desa Tugu Rejo, Desa Mekar Sari,
Desa Bukit Sari, Desa Suka Sari dan Desa Bandung Jaya. Data yang dikumpulkan berupa
data primer dan sekunder. Data primer didapat melalui pengamatan langsung ke tempat
penelitian dan langsung mewawancarai peternak melalui kuisioner yang disiapkan. Data
sekunder didapatkan dari data catatan sebelumnya dari peternak. Hasil penelitian yang
didapat, pada identitas peternak dari segi umur, tingkat pendidikan dan pengalaman
beternak tergolong lumayan bagus. Sederhananya dalam manajemen pemeliharaan,
sehingga seluruh anggota keluarga peternak ikut dalam kegiatan pemeliharaan.
Kebanyakan peternak tidak terlalu berfokus ke pekerjaan beternakannya dikarenakan ada
pekerjaan lain, akan tetapi ada juga peternak yang berfokus ke pekerjaan beternak saja.
Manajemen perkandangan, terdapat 4 tipe kandang yaitu tipe kandang tunggal, tipe
kandang ganda (head to head), tipe kandang ganda (tail to tail) dan tipe kandang paddock.
Untuk tempat pakan dan tempat minum, masih tergolong bagus dari bahannya. Manajemen
pakan, terdapat 2 jenis pakan yaitu hijauan dan konsentrat. Pakan hijauan terdapat jenis
hijauan serta jerami padi. Pemberiannya secara teratur, akan tetapi untuk pakan konsentrat
masih tergolong kekurangan dikarenakan masih keterbatasan mendapatkan stok pakan
konsentart yang seharusnya perlu dalam mendukung produksi susu. Manajemen kesehatan,
dalam penanganan penyakit semuanya dilakukan oleh dinas peternakan yang telah
ditugaskan. Manajemen produksi, meliputi populasi dan pembibitan yang didapatl dari
Lembang, Batu Raden serta Singosari. Umur ternak yang didapat berkisaran 18 bulan dan
2 tahun. Sistem perkawinan menggunakan sistem IB dan populasi keseluruhan saat ini
sebanyak 80 ekor. Pemasaran susu dijual dalam bentuk susu murni dan susu olahan. Jalur
pemasaran ada 2, yaitu peternak →koperasi→konsumen dan peternak→konsumen.
Pemerahan dilakukan 1-2 kali sehari, dengan cara manual dan ada juga menggunakan
mesin. Hasil susu berkisaran 1-15 liter dalam sehari pada satu ekor ternak. Manajemen
limbah, pembersihannya dilakukan 2-3 kali sehari. Limbahnya biasa dimanfaatkan sebagai
pupuk ada juga yang tidak dimanfaatkan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan
bahwa peternak sapi perah di kecamatan Kabawetan termasuk dalam usia produktif.
Peternak menggunakan tipe kandang tunggal permanen. Pakan berupa hijauan dan
konsentrat. Peternak mendapatkan bibit yang berasal dari Lembang, Batu Raden, dan
Singosari. Perkawinan sapi perah semuanya menggunakan sistem IB. Umur bibit yang
didapat berkisaran 18 bulan dan 2 tahun. Pemerahan menggunakan mesin dan ada juga
yang masih manual, sedangkan pemerahan dilakukan 1-2 kali sehari. Hasil yang didapat
berkisaran 1-15 liter per hari. Pembersihan limbah, dilakukan 2-3 kali sehari.

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Animal Science
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 30 Aug 2023 03:31
Last Modified: 30 Aug 2023 03:31
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/15115

Actions (login required)

View Item
View Item