MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PADA TERNAK KAMBING NUBIAN

Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia yang banyak dipelihara
oleh masyarakat sebagai penghasil daging, penghasil susu dan kulit. Kambing Nubian
merupakan kambing tipe dual purpose, yaitu sebagai penghasil daging dan susu. Produksi
susu kambing nubian berkisar 1-1,5 kg/hari bahkan dapat mencapai 2 kg. Bobot badan
kambing betina saat dewasa kelamin dapat mencapai 70 kg, sedangkan kambing jantan
dapat mencapai Hasilpenelitian 90 kg.Oleh karena itu kambing nubian dapat membantu
penyediaan daging dan susu nasional jika dikembangkan. Namun demikian performa
produksi daging dan susu dan reproduksi akan optimal jika pakan yang diberikan
memenuhi standar kebutuhan, baik kualitas maupun kuantitas. Sampai saat ini belum
diketahui dengan pasti manajemen pemberian pakan pada kambing nubian di CZAL
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Unuk itu perlu diteliti guna
mendukung pengembangan lebih lanjut, khususnya terkait dengan manajemen pemberian
pakan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi manajemen pemberian
pakan pada peternakan kambing Nubian. Penelitian ini dilakukan Juni-Juli 2021 di
kandang CZAL Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Data
dikumpulkan dengan cara wawancara, pengamatan langsung, dan pengisian daftar
pertanyaan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer
yang dikumpulkan adalah jenis pakan yang diberikan, jumlah pemberian, waktu
pemberian, konsumsi pakan induk, dan produksi susu. Data sekunder yang dikumpulkan
adalah kondisi lokasi penelitian. Data hasil penganamatan, kemudian ditabulasi, disajikan
dalam bentuk tabel dan dibahas secara deskriptif. menunjukkan bahwa jenis pakan yang
diberikan adalah rumput alam, legum indigofera, ampas tahu, dan kedelai sangrai. Waktu
pemberian pakan adalah pagi dan sore hari. Jumlah pemberian rumput alam unuk anak
kambing, kambing dara, pejantan, dan induk bunting adalah 4000 g/ekor/hari, sedangkan
induk laktasi diberikan rumput alam sebanyak 7688,33 g/ekor/hari. Jumlah pemberian
legum indigofera adalah 1000 g/ekor/hari untuk anak kambing, 0 g/ekor/hari untuk
kambing dara, 1000 g/ekor/hari untuk kambing pejantan, 1000 g/ekor/hari untuk induk
bunting, dan 2547 g/ekor/hari untuk induk laktasi. Ampas tahu diberikan 0 g/ekor/hari
untuk anak kambing, 4000 g/ekor/hari untuk kambing dari, 5000 g/ekor/hari untuk
kambing pejantan, 6000 g/ekor/hari, dan 4529,33 g/ekor/hari untuk induk laktasi. Kedelai
sangrai hanya diberikan pada kambing laktasi sebanyak 60 g/ekor/hari. Produksi susu
induk laktasi rata-rata adalah 1165 ml/ekor/hari, dengan konsumsi rumput rata-rata
4125,75 g/ekor/hari, konsumsi legum indigofera 1714,29 g/ekor/hari, konsumsi ampas tahu
3722,72 g/ekor/hari, dan konsumsi kedelai sangrai 52,36 g/ekor/hari. Dapat disimpulkan
bahwa pemberian pakan kambing nubian di CZAL Jurusan Fakultas Pertanian UNIB
cukup baik, beragam jenis pakan, tercukupi, dan berkelanjutan. Produksi susu cukup baik
dan memenuhi standar produksi untuk kambing nubian.