Ronaldi, Antoni and Rustikawati, Rustikawati and Sigit, Sudjatmiko (2021) RESPON RIMPANG TEMU PUTIH DALAM PEMBENTUKAN KALUS AKIBAT PENAMBAHAN 2,4-DIKLORO FENOKSI ASETAT DAN BENZIL ADENIN SECARA in vitro. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Skripsi Ronaldi Antoni E1J016115 .pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (2MB)
Abstract
Temu putih (Curcuma zedoaria Rosc.) termasuk ke dalam famili Zingiberaceae,
Genus Curcuma, yang secara internasional dikenal sebagai white turmeric. Tanaman
tersebut berbatang semu, tingginya bisa mencapai 2 meter. Adanya tren yang berkembang
untuk kembali ke alam (back to nature) menyebabkan banyak masyarakat beralih ke
pengobatan herbal juga termasuk pemanfaatan temu putih. Senyawa kimia yang
terkandung pada temu putih yaitu kurkuminoid senyawa kimia tersebut mempunyai banyak
manfaat seperti antikanker, antifungal, antiamebic, larvasida, antimikroba, antioksidan,
antiplasmodial, antialergi. Saat ini banyak obat tradisional berbahan baku temu putih yang
diperdagangkan baik secara online maupun pada took-toko obat. Oleh karena itu bahan
baku perlu tersedia secara kontinyu. Perbanyakan secara konvensional kurang efisien
dalam penyediaan bibit. Sebagai alternatif teknik perbanyakan temu putih dapat dilakukan
melalui kultur jaringan. Tanaman seragam dalam jumlah besar dan waktu yang relatif
singkat dapat dihasilkan dari teknik kultur jaringan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan kalus rimpang temu
putih akibat pemberian zat pengatur tumbuh 2,4-D dan BA. Penelitian ini dilaksanakan
bulan November 2019 sampai Agustus 2020, di Laboratorium Agronomi, Divisi
Bioteknologi dan Kultur Jaringan Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Eksplan yang digunakan berasal dari mata tunas rimpang temu putih. Penelitian
menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan faktor tunggal terdiri atas (Tanpa ZPT,
0,5 ppm 2,4-D, 1,0 ppm 2,4-D, 1,5 ppm 2,4-D, 2,0 ppm 2,4-D, 0,5 ppm 2,4 D + 0,5 ppm
BA, 1,0 ppm 2,4-D + 0,5 ppm BA, 1,5 ppm 2,4 D + 0,5 ppm BA, 2,0 ppm 2,4-D + 0,5 ppm
BA). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga terdapat 50 unit satuan percobaan.
Satu unit terdiri dari 3 botol yang masing-masing berisi 1 eksplan sehingga total
keseluruhan 150 botol percobaan. Hasil pengamatan dianalisis keragamannya
menggunakan uji F pada taraf 5%. Variabel yang menunjukkan perbedaan yang nyata
dilakukan uji lanjut dengan duncan multiple range test. Tekstur dan warna kalus dilakukan
analisis deskriptif dengan visualisasi gambar.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kombinasi zat pengatur tumbuh 2,4-D dan
BA berhasil membentuk kalus. Persentase eksplan membentuk kalus tertinggi pada
perlakuan kombinasi 1,5 ppm 2,4 D + 0,5 ppm BA.
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 01 Sep 2023 01:47 |
Last Modified: | 01 Sep 2023 01:47 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/15217 |