PENDUGAAN EMISI KARBON DARI PERMUKAAN TANAH PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI TALANG PAUH KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH PROVINSI BENGKULU

Hutan merupakan penyimpan karbon (C) yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan sistem penggunaan lahan pertanian. Bila hutan diubah fungsinya menjadi lahan�lahan pertanian atau perkebunan atau ladang penggembalaan maka jumlah C tersimpan
akan berkurang. Tujuan dari penelitan ini yaitu 1 untuk mengetahui besarnya emisi karbon
dari permukaan tanah pada areal perkebunan kelapa sawit di Talang Pauh Kecamatan
Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu. 2 untuk mengetahui
kecenderungan besarnya emisi CO2 dan membandingkannya dengan kecenderungan sifat�sifat tanah yang lain.
Pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan
bulan september 2020 di Talang Pauh , Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu
Tengah Provinsi Bengkulu. dan tanahnya dianalisis di Laboratorium Jurusan Ilmu Tanah,
Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu . Tahapan penelitiannya penentuan lokasi
sampling, pembuatan plot dan pengambilan emisi CO2, Pengukuran faktor lingkungan
,pengukuran sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, pengambilan sampel biomassa tumbuhan
bawah, dan seresah, uji anova Two-Way with Replication.
Berdasarkan hasil penelitian rata-rata besarnya emisi karbon CO2 di perkebunan
kelapa sawit di Talang Pauh, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah,
Rata-rata besarnya emisi karbon CO2 di perkebunan kelapa sawit di Talang Pauh,
Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, adalah 0,0065 (ton/ha/hari).
Besarnya emisi karbon CO2 berbeda nyata antar titik pengamatan, dan waktu pengamatan.
Sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan emisi CO2 pada lahan perkebunan kelapa sawit
di Talang Pauh, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah secara statistik
hasil regresi dan korelasi bahwa pH berkorelasi positif dengan emisi CO2 sedangkan secara
kualitatif faktor lain yang diduga berhubungan dengan emisi CO2 adalah mikroorganisme
tanah. Sedangkan sifat tanah yang lain (BV, kandungan liat dan kandungan debu) tidak
terlihat adanya hubungan . Kemudian N (nitrogen), P (fosfor), K (kalium), KTK (kapasitas
tukar kation), Ca (kalsium), tidak terlihat hubungan yang sama atau berlawanan dengan
emisi CO2.