PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT SUKU PASEMAH DI KECAMATAN KAUR UTARA KABUPATEN KAUR PROVINSI BENGKULU

Septi, Herlena and Wahyudi, Arianto and Guswarni, Anwar (2021) PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT SUKU PASEMAH DI KECAMATAN KAUR UTARA KABUPATEN KAUR PROVINSI BENGKULU. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Text (Thesis)
SKRIPSI SEPTI HERLENA E1B016091 FIX.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (6MB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversity terbesar di dunia yang
kaya akan sumber daya hayati (LIPI, 2010). Jenis tumbuhan di Indonesia diperkirakan
sebanyak 30.000 jenis tumbuhan dari total 40.000 jenis tumbuhan di dunia. Lebih dari
8.000 jenis tumbuhan menyimpan potensi sebagai tumbuhan obat dan sekitar 940 jenis
yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat (Depkes RI, 2007). Tumbuhan obat
didefinisikan sebagai jenis tumbuhan yang sebagian atau seluruh bagian tumbuhan berupa
akar, batang, daun, bunga, dan biji digunakan sebagai obat, bahan, atau ramuan obat–
obatan. Tumbuhan obat lebih sedikit menimbulkan efek samping dibandingkan obat kimia
(Herbie, 2015).
Suku Pasemah telah lama memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional.
Mereka meyakini bahwa tumbuhan obat dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Pengetahuan tersebut mereka dapatkan secara turun-temurun yang merupakan suatu
kearifan lokal. Kepercayaan tentang kagunaan atau kekhasiatan suatu jenis tumbuhan obat
tidak hanya diperoleh dari suatu pengalaman, tetapi seringkali dikaitkan dengan nilai-nilai
religius.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa jenis tumbuhan obat yang
dimanfaatkan dan untuk menganalisa pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan
tumbuhan sebagai obat pada masyarakat Suku Pasemah di Kecamatan Kaur Utara
Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Penelitian ini dilaksanakan pada November sampai Maret 2021 di Desa Tanjung
Betung, Guru Agung, dan Bandu Agung Kecamatan Kaur Utara Kabupaten Kaur Provinsi
Bengkulu. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan herbarium dan determinasi di
Laboratorium Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Responden dalam
penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu pengobat tradisional (battra), dan responden yang
merupakan masyarakat Suku Pasemah. Berdasarkan keterangan Kepala Desa didapatkan 6
orang yang berprofesi sebagai pengobat tradisional (battra) yang terdapat di tiga desa
penelitian. Tetapi pada penelitian ini hanya ada 4 orang pengobat tradisional (battra) yang
dijadikan responden karena 2 orang battra lainnya tidak bersedia untuk diwawancarai.
Responden ditentukan dengan pengambilan sampel 10% dari jumlah kepala keluarga di
setiap desa. Maka diperoleh 25 responden dari 254 KK di Desa Tanjung Betung, 30
responden dari 306 KK di Desa Bandu Agung, dan 28 responden dari 284 KK di Desa
Guru Agung.
Jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Pasemah di Desa
Tanjung Betung, Guru Agung, dan Bandu Agung di Kecamatan Kaur Utara Kabupaten
Kaur provinsi Bengkulu menurut pendapat battra adalah sebanyak 65 jenis yang termasuk
ke dalam 34 suku. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah bagian daun.
Masyarakat Suku Pasemah sebanyak 43 responden (52%) masih melakukan pengobatan
tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan
tumbuhan obat relatif tinggi.

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: sugiarti sugiarti
Date Deposited: 01 Sep 2023 07:34
Last Modified: 01 Sep 2023 07:34
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/15241

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200