ANALISIS PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN SAPI KAUR YANG DIPELIHARA SECARA EKSTENSIF DI KECAMATAN PADANG GUCI HULU KABUPATEN KAUR

Sapi Kaur merupakan sapi lokal yang ada di Kabupaten Kaur dan keberadaannya
tersebar di 15 Kecamatan, salah satunya di Kecamatan Padang Guci Hulu Kabupaten Kaur.
Sapi Kaur hidup dan berkembang biak di daerah Kecamatan Padang Guci Hulu Kabupaten
Kaur dan umumnya dimiliki oleh petani pedesaan sejak dahulu hingga sekarang. Sapi kaur
memiliki bentuk badan yang kecil, padat, dan kompak dengan pundak pada jantan
berpunuk, sedangkan pada betina tidak memiliki punuk namun bagian pundaknya tidak
rata sedikit menonjol dibanding sapi Bali betina. Sapi kaur memiliki warna yang bervariasi
yaitu putih, abu-abu, bahkan ditemukan pula warna bulu merah bata dan hitam. Sapi ini
termasuk tipe sapi potong berukuran kecil namun memiliki kontribusi yang cukup besar
bagi pemenuhan kebutuhan daging dan sebagai penghasilan tambahan bagi para peternak
di daerah tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya usaha peternakan sapi Kaur
yang dipelihara secara ekstensif di kecamatan Padang Guci Hulu Kabupaten Kaur.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2019. Responden dari
penelitian ini adalah 30 orang peternak sapi Bali yang memiliki skala kecil yaitu 1-5 ekor
sebanyak 10 responden, skala sedang 6-10 ekor sebanyak 10 responden, dan skala besar
11-23 ekor sebanyak 10 responden. Variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi
biaya tetap, biaya variabel, biaya produksi, penerimaan, pendapatan, BEP (Break Even
Point), dan R/C. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ditabulasi dalam bentuk tabel
dan diolah secara matematis kemudian dianalisis secara deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di Kecamatan Padang Guci Hulu
Kabupaten Kaur dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata pendapatan peternak sapi Kaur
pada berbagai skala kepemilikan yaitu pada skala 1-5 ekor rata-rata pendapatan per tahun
adalah sebesar Rp 6.039.130, pada skala kepemlikan 6-10 ekor rata-rata pendapatannya
adalah sebesar Rp 17.139.662 per tahun, dan pada skala kepemilikan 11-23 ekor rata￾ratanya adalah sebesar Rp 44.616.184 per tahun. Berdasarkan BEP capaian titik impas
produksi pada skala kepemilikan 1-5 ekor adalah 0,425 ekor dengan harga yang harus
dicapai sebesar Rp 4.698.336, pada skala kepemilikan 6-10 capaian titik impas produksi
yaitu 0,428ekor dengan harga yang harus dicapai sebesar Rp Rp 4.698.525, pada skala
kepemilikan 11-23 ekor capaian tititk impas produksi yaitu 0,554 ekor dengan harga yang
harus dicapai sebesar Rp 6.089.205.
Dan Berdasarkan R/C secara keseluruhan usaha ternak sapi Kaur yang dilakukan
oleh peternak cukup menguntungkan melihat R/C yang berada diatas 1, yang mana pada
skala kepemilikan 1-5 ekor yaitu 1.500, pada skala kepemilikan 6-10 ekor yaitu 1.995, dan
pada skala kepemilikan 11-23 ekor yaitu sebesar 2.717.