RESILIENSI KELUARGA BURUH NELAYAN DIMASA PANDEMI COVID-19

Penelitian bertujuan mendeskripsikan Resiliensi Keluarga Buruh Nelayan
Dimasa Pandemi Covid-19. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif.
Lokasi di Pantai Indah, Kelurahan Koto Jaya, Kabupaten Mukomuko. Informan
ditentukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui reduksi data
dalam bentuk tabel, gambar, narasi, kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian
menghasilkan informasi buruh nelayan Mukomuko mengalami kesulitan seperti terlilit
hutang, gangguan biaya pendidikan anaknya dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari�harinya banyak yang tidak terpenuhi sehingga buruh nelayan harus mempunyai
kemampuan dalam menghadapai kesulitan tersebut. Yang dilakukan informan untuk
bisa bertahan ialah (1) dukungan lingkungan sosial yang baik dan (2) adanya motivasi
dan semangat dari keluarga. Kemampuan sebagai factor pembentuk resiliensi meliputi
(1) I Have, yakni kemampuan yang berangkat dari sumber daya eksternal, sehingga
mereka bisa mengendalikan emosi dan mampu meraih aspek positif di luar seperti
menambah jam kerja menangkap ikan, (2) I Am yaitu kemampuan dari diri informan.
Sehingga mampu beinteraksi dengan orang yang memungkinkan menolong memberi
pinjaman uang (3) I Can, artinya buruh nelayan mampu bertahan dengan faktor
interpersonal berupa ketrampilan atau kemampuan untuk menambah jam kerja. Upaya
yang dilakukan oleh buruh nelayan dalam bertahan dimasa pandemi meliputi tiga
strategi yaitu (1) strategi aktif yaitu dengan mencari pekerjaan sampingan dengan cara
bekerja lebih dari satu pekerjaan misalnya sebagai pembersih kandang peternakan,
berjualan ikan asin, dan usaha lebih giat dengan membuka warung manisan kecil
seperti jualan pop-ice, istri terlibat memenuhi kebutuhan keluarga dengan menambah
pendapatan melalui membantu mengelola ikan asin, (2) strategi pasif yaitu buruh
nelayan menghemat pengeluaran seperti makan apa adanya bahkan dengan ikan asin
yang mereka produksi, (3) strategi jaringan yaitu buruh nelayan berhutang uang ke
tetangga untuk kebutuhan hidup. Dari semua upaya tersebut semua informan buruh
nelayan lebih dominan dengan upaya strategi aktif.