Ike, Karlina and Tunjung, Pamekas and Bambang, Gonggo Murcitro (2021) PENGUJIAN DOSIS Trichoderma sp. DALAM PERTUMBUHAN DAN PENGENDALIAN JAMUR AKAR PUTIH (JAP) PADA PEMBIBITAN KARET. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI IDAYATTI ( E1J016077).pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
BENAR SKRIPSI IKE KARLINA E1J014007.pdf
Download (1MB) | Preview
Abstract
Penyakit jamur akar putih merupakan salah satu penyakit pada tanaman
karet yang dapat menimbulkan kerugian terbesar karena kematian tanaman dan
biaya yang cukup tinggi untuk pengendalian penyakit. Penyakit akar putih
disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus (R. lignosus) yang mengakibatkan
kerusakan pada akar tanaman. Pengendalian penyakit dengan menggunakan agens
hayati, seperti Trichoderma, banyak dipilih karena berpotensi dalam mencegah
maupun menekan perkembangan penyakit JAP. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dosis Trichoderma sp. yang tepat untuk menghambat pertumbuhan
jamur akar putih serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan bibit tanaman karet.
Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2018 kebun karet
Desa Mukti Makmur Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma, Bengkulu dengan
ketinggian tempat ±100 m dpl dan di Labolaturium Proteksi Tanaman Fakultas
Pertanian Universitas Bengkulu.Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal. Perlakuan yang diuji adalah dosis cendawan
Trichoderma yang terdiri dari 7 taraf, yaitu : 0 g/bibit, 5 g/bibit, 10 g/bibit, 15
g/bibit, 20 g/bibit, 25 g/bibit, 30 g/bibit, setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali
ulangan sehingga di dapatkan 28 satuan percobaan. Sebagai kontrol disiapkan 7
tanaman karet tanpa inokulasi JAP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis terbaik Trichoderma sp untuk
mengendalikan cendawan pathogen R. macrosporus pada tanaman karet adalah
sebesar 5 g/bibit yang diindikasikan dengan tidak terdapatnya tanaman yang
terserang hingga akhir pengamatan, serta memiliki tinggi tanaman, jumlah daun,
diameter batang, bobot segar dan kering akar lebih baik dibandingkan dengan dosis
lainnya.
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 06 Sep 2023 01:57 |
Last Modified: | 06 Sep 2023 01:57 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/15378 |