PENINGKATAN SERAPAN N PERTUMBUHAN DAN HASIL BIOMASSA BAWANG DAUN MELALUI PEMBERIAN DOSIS PUPUK ORGANOMINERAL BERBASIS KOMPOS AZOLLA

Aplikasi pupuk N anorganik (urea) dengan dosis tinggi dan diberikan secara terus
menerus dapat menurunkan kesuburan tanah dan merusak lingkungan. Diperlukan
modifikasi fisik pupuk urea dengan cara mengenkapsulasi (membungkusnya) dengan
bahan organik untuk menyeimbangkan pelepasan N dari urea dan penyerapan N oleh
tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan dosis pemberian pupuk
organomineral yang optimal untuk serapan N, pertumbuhan, dan hasil bawang daun.
Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Universitas Bengkulu dari Desember
2020 hingga Febuari 2021 dengan rancangan acak lengkap dengan pemberian dosis pupuk
organomineral sebagai faktor tunggal dengan 7 taraf, yaitu 0, 211, 422, 633, 844, 1.055,
dan 1.266 kg/ha atau masing-masing 0, 0.80, 1.60, 2.41, 3.21, 4.01, dan 4.82 g/polybag.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi dosis pupuk organomineral optimum
meningkatkan serapan N, pertumbuhan (berat kering akar dan diameter batang), dan hasil
biomassa (bobot segar tajuk per rumpun, bobot segar dan kering tanaman) secara
maksimal. Pemberian pupuk organomineral lebih rendah atau lebih tinggi dari dosis
optimum tersebut berdampak negatif. Diantara tingkat hara N optimum yang diberikan,
bobot tanaman perumpun tertinggi (87,73 g) dicapai pada dosis 572 kg/ha. Hasil penelitian
ini lebih jauh mengindifikasikan bahwa pemberian pupuk organomineral yang optimal
dapat digunakan untuk meningkatkan serapan N, pertumbuhan, dan hasil biomassa bawang
daun.