Rani, Apriani Purba and Hesti, Pujiwati and Edhi, Turmudi (2021) RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK NPK DI LAHAN GAMBUT. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI Rani (E1J016131)..pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Kedelai (Glicine max. L.) merupakan komoditi pangan sebagai sumber protein nabati
utama dengan kandungan protein dan asam amino esensi seperti mentionin, lisin dan tripsin,
yang banyak dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi dan bahan pangan bagi manusia.
Biji kedelai mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia.
Produksi kedelai di Indonesia masih tergolong rendah. Rendahnya produksi kedelai di
Indonesia dapat disebabkan oleh luas tanam yang sedikit dan produktivitas yang rendah.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat petani dalam menanam kedelai
adalah dengan menggunakan lahan marginal seperti lahan gambut sebagai altenatif media
tanam kedelai, lahan pertanian yang ada banyak dialih fungsikan sebagai pemukiman,
perkantoran, dan pabrik. Penggunaan lahan gambut memelukan upaya agar dapat digunakan
sebagai media tanam, penggunaan dolomit dan pupuk NPK diharapkan dapat memberikan
respon yang baik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dilahan gambut.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis dolomit optimum dan dosis pupuk
NPK optimum untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai di lahan gambutt. Rancangan
yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)
dengan 2 faktor yaitu dosis kapur dolomit dan dosis pupuk NPK. Faktor pertama adalah
dosis kapur dolomit terdiri dari empat taraf dosis dolomit yaitu D0 : Dolomit dengan dosis 0
Ton/ha = 0 g/petak, D1 : Dolomit dengan dosis 1,5 Ton/ha = 450 g/petak (0,45 kg/petak),
D2: Dolomit denga dosis 3 Ton/ha = 900 g/petak (0,9 kg/petak) dan D3 : Dolomit dengan
dosis 4,5 Ton/ha = 1.350 g/petak (1,35 kg/petak). Faktor kedua adalah dosis pupuk NPK
terdiri empat taraf yaitu: K0: 0 Kg/ha (kontrol) = 0 g/petak, K1: 100 Kg/ha = 0,30 kg/petak,
K2: 200 Kg/ha = 0,06 kg/petak, dan K3 : 300 Kg/ha = 0,090 kg/petak.
Dosis pupuk NPK pada setiap dosis dolomit meningkatkan jumlah bintil akar secara
linier, pada dosis dolomit 1,5 ton/ha memberikan peningkatan pada jumlah bintil akar. Bobot
polong per tanaman meningkat secara linier dengan bertambahnya dosis pupuk NPK pada
keempat dosis dolomit, sedangkan laju peningkatan tertinggi perjadi pada dosis dolomit 4,5
ton/ha. Dengan demikian dosis pupuk NPK optimum untuk pertumbuhan dan hasil tanaman
kedelai pada setiap dosis dolomit, tidak dapat ditentukan berdasarkan model hubungan
tersebut.
Dosis pupuk NPK hingga 300 kg/ha memberikan berpengaruh pada variabel diameter
batang, jumlah bintil dan bobot polong tanaman. Pemberian dosis dolomit hingga 4,5 ton/ha
memberikan pengaruh pada diameter batang, jumlah cabang, jumlah bintil, dan jumlah
polong tanaman kedelai.
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 06 Sep 2023 03:17 |
Last Modified: | 06 Sep 2023 03:17 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/15404 |