Okti, Permata Sari and Agus, Susatya and Deselina, Deselina (2021) PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS TUMBUHAN DI KEBUN KARET YANG DITINGGALKAN SELAMA 3, 5, DAN 7 TAHUN DI DESA BATANG HARI KECAMATAN SEMIDANG AJI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU PROVINSI SUMATERA SELATAN. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Skripsi Okti Permata Sari.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (5MB)
Abstract
Karet merupakan salah satu komoditas perkebunan utama yang memiliki prospek yang
baik, sebab permintaan luar negeri semakin meningkat dengan semakin berkembangnya
sektor agroindustri. Provinsi Sumantera Selatan merupakan sentra kebun karet terbesar di
Indonesia dengan luas areal mencapai 1,3 juta Ha dan produktivitas sekitar 0,90 juta
ton/tahun. Desa Batang Hari merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Semidang Aji yang mayoritas penduduknya sebagai petani. Kecamatan Semidang Aji
memiliki luas kebun karet yang tidak menghasilkan lagi adalah 964 Ha. Kebun karet yang
tidak menghasilkan lagi merupakan kebun karet yang tidak disadap dan diurus lagi. Kebun
karet yang ditinggalkan akan mengalami perubahan komposisi jenis yang disebut suksesi.
Tahapan suksesi yang terjadi di kebun karet yang tidak diurus dipengaruhi oleh umur
kebun ditinggalkan. Kajian Perbandingan komposisi jenis tumbuhan pada kebun karet
yang ditinggalkan di Desa Batang Hari belum pernah dilakukan sebelumnya. Informasi ini
sangat penting untuk mengetahui suksesi tumbuhan yang terjadi pada kebun karet yang
ditinggalkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan membandingkan komposisi
jenis tumbuhan pada kebun karet yang ditinggalkan selama 3 tahun, 5 tahun dan 7 tahun di
Desa Batang Hari Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi
Sumatera Selatan.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Batang Hari dan Laboratorium Kehutanan
Universitas Bengkulu pada bulan Oktober 2020 sampai dengan bulan Mei 2021.
Pengambilan data vegetasi dilakukan dengan menggunakan metode jalur berpetak dengan
peletakan petak contoh menggunakan systematic sampling berjarak 10 meter. Jumlah
keseluruhan plot yang diambil secara sengaja atau purposive sebanyak 45 plot yang terbagi
dari kebun karet yang ditinggalkan selama 3 tahun15 plot, kebun karet yang ditinggalkan
selama 5 tahun15 plot dan kebun karet yang ditinggalkan selama 7 tahun 15 plot. Data
vegetasi yang diambil adalah tingkat pohon, tiang, pancang dan anakan. Analisis vegetasi
dengan menggunakan rumus indeks nilai penting (INP), indeks keanekaragaman jenis dan
indeks kesamaan komunitas.
Hasil penelitian menunjukkan vegetasi kebun karet yang ditinggalkan selama 3 tahun
disusun oleh 9 jenis yang termasuk ke dalam 6 famili. Vegetasi kebun karet yang
ditinggalkan selama 5 tahun disusun oleh 16 jenis dari 13 famili, sedangkan vegetasi kebun
karet yang ditinggalkan selama 7 tahun disusun oleh 15 jenis dari 13 famili. Semakin lama
kebun karet ditinggalkan, jumlah jenis yang ditemukan semakin meningkat. Pada tingkat
pohon, karet merupakan jenis yang dominan di berbagai umur kebun. Pada tingkat tiang,
karet masih dominan pada umur 3 tahun, namun pada umur 5 dan 7 tahun dominasi Schima
wallichii mulai menggantikan karet. Pada tingkat pancang, karet masih dominan pada
umur 3 tahun, namun pada umur 5 tahun di dominasi Aporosa aurita dan umur 7 tahun di
dominasi oleh Schima wallichii. Pada tingkat anakan, dominasi Schima wallichii mulai
menggantikan karet pada umur 3 tahun. Sedangkan pada umur 5 tahun di dominasi oleh
Aporosa aurita dan umur 7 tahun di dominasi oleh Prunus laurocerasus. Nilai indeks
keanekaragaman jenis (H’) meningkat seiiring dengan semakin lama kebun karet
ditinggalkan, kecuali pada tingkat tiang. Nilai indeks kesamaan komunitas pada tingkat
anakan dan pancang meningkat seiiring dengan semakin lama kebun karet ditinggalkan,
namun pada tingkat tiang dan pohon indeks kesamaanya menurun seiiring dengan semakin
lama kebun karet ditinggalkan.
Semakin lama kebun karet ditinggalkan maka komposisi jenis vegetasi akan semakin
menyerupai hutan alami. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar dilakukan penelitian
lanjutan tentang pengaruh faktor lingkungan terhadap perbedaan komposisi jenis tumbuhan
pada setiap umur kebun karet yang ditinggalkan agar dapat mengeahui suksesi yang terjadi
pada kebun karet.
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Forestry |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 06 Sep 2023 07:45 |
Last Modified: | 06 Sep 2023 07:45 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/15450 |