EVALUASI SELISIH TARGET TANDAN BUAH SEGAR DI PT. SANDABI INDAH LESTARI (STUDI KASUS KEBUN PLASMA UNIT ARGAMAKMUR DESA TABA TEMBILANG)

PT. Sandabi Indah Lestari terletak ± 130 km di sebelah utara Kota Bengkulu,
tepatnya di Desa Lubuk Banyau, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara,
Provinsi Bengkulu. Penerimaan bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) bersumber dari
perkebunan milik PT Sandabi Indah Lestari , masyarakat, dan mitra/plasma. Total luas
kebun plasma unit Argamakmur adalah 2699,89 ha. Lahan terluas ada di Desa Taba
Tembilang dengan luas lahan 531,97 ha, sedangkan luas lahan terkecil ada di Desa Air
Manganyau Timur dengan luas lahan 55,15 ha. Adanya perolehan produksi TBS dengan
kualitas yang tidak sesuai dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Panen yang baik
dilakukan dengan memperkecil potensi kehilangan sehingga dapat meningkatkan efisiensi
panen. Produksi yang maksimal hanya dapat dicapai jika selisih target produksi minimal.
Selisih target TBS disebabkan buah mentah sudah dipanen, buah matang tidak dipanen,
brondolan tidak dikutip bersih, pencurian TBS, dan penjualan TBS oleh masyarakat ke
tengkulak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tahapan proses pengelolaan Tandan
Buah Segar (TBS) yang berpotensi adanya selisih target dari setiap stasiun TBS dari kebun
hingga ke pabrik dan menentukan besarannya, menentukan banyaknya selisih target TBS
pada titik-titik kehilangan pasca panen TBS ditempat-tempat yang diamati. Penelitian ini
dilaksanakan di kebun plasma unit Argamakmur Desa Taba Tembilang. Metode yang
digunakan adalah metode survei observasi. Data pengamatan dianalisis secara deskriptif
kuantitatif. Data hasil penelitian berupa jumlah selisih target di titik-titik yang diamati
disajikan dalam bentuk diagram pareto.
Hasil penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa di kebun plasma unit
Argamakmur Desa Taba Tembilang, produksi TBS pada bulan Desember tidak mencapai
target yang ditetapkan oleh perusahaan.
Pada bulan Desember 2020 dilakukan pengamatan di kebun plasma unit
Argamakmur Desa Taba Tembilang. Hasil pengamatan ditemukan selisih target sebesar
16,041 ton(4,32%). Titik-titik selisih terjadi di beberapa proses, meliputi proses
pemanenan, Tempat Pengumpulan Hasil(TPH), transportasi dan loading ramp(sortasi).
Selisih terbesar terjadi di titik TPH dan transportasi sebesar 9,095 ton (2,45%), selisih
terkecil ada di titik panen sebesar 1,209 ton (0,33%). Selisih target yang terjadi pada kebun
plasma unit Argamakmur Desa Taba Tembilang dapat diatasi dengan melakukan
perbaikan manajemen dan pengawasan serta pelatihan ke masyarakat.