WANA, REBECCA SIAHAAN and Noeke, Sri Wardhani and Susi, Ramadhani (2021) BENTUK-BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAKKORBAN PERKOSAAN DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK DI PROVINSI BENGKULU. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI WANA REBECCA SIAHAAN (B1A016065)).pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Tindak pidana perkosaan terhadap anak merupakan salah satu bentuk
perlakuan terburuk dari pelanggaran harkat dan martabat manusia. Tujuan
dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk
perlindungan hukum terhadap anak dan apakah faktor-faktor yang mendukung
dan menghambat dalam pemberian perlindungan hukum. Metode penelitian yang
digunakan adalah empiris yuridis atau sosiologis yuridis. Pencarian data primer
dengan melakukan wawancara pada responden. Data sekunder diperoleh dari
buku-buku dan Undang-Undang yang relevan Analisis data menggunakan metode
induktif deduktif dan sebaliknya.Hasil penelitian dan kesimpulan menunjukkan
bahwa terdapat perlindungan yang telah diterima oleh anak korban yaitu diberikan
edukasi tentang kesehatan reproduksi, nilai agama dan nilai kesusilaan,
pendampingan psikososial, rehabilitasi sosial dan pemberian perlindungan dan
pendampingan pada setiap tingkat pemeriksaan mulai dari penyidikan,
penuntutan, sampai dengan pemeriksaan di sidang pengadilan dalam bentuk anak
korban menerima keamanan pribadi, tidak diberikan pertanyaan yang menjerat
dan dipisahan dari orang dewasa, diberikan bantuan hukum, diberikan advokasi
terhadap hak-hak anak, disediakan fasilitas ruangan khusus, diberikan bantuan
medis, dan pengajaran spiritual serta fasilitas pendidikan kepada anak korban
untuk tetap melanjutkan pendidikan namun tidak semua anak korban menerima
perlindugan hukum yang sesuai dengan undang-undang perlindungan
anak.Faktor-faktor yang menghambat yaitu faktor-faktor yang menghambat yaitu
kurangnya pengetahuan keluarga dan petugas/relawan mengenai proses
pendampingan, keterbatasan ekonomi,pandangan negatif dari masyarakat
lingkungan anak korban, tidak tersedianya rumah aman, kurangnya alat bukti,
keterbatasan dana, keterbatasan sumber daya manusia dan belum adanya sarana
transportasi. Saran berupa masyarakat harus dapat membantu dan melaporkan
kepada aparat penegak hukum dan membawa ke lembaga layanan, korban
perkosaan diharapkan tidak takut dan malu untuk memintaperlindungan dan
melapor dan seharusnya tindak pidana perkosaan ini dapat menjadi delik umum
sehingga masyarakat sekitar juga bisa melaporkan.
KataKunci:PerlindunganHukum,Anak,Korban,Perkosaan
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | irma rohayu |
Date Deposited: | 13 Sep 2023 02:22 |
Last Modified: | 13 Sep 2023 02:22 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/15791 |