Galih, Wicaksono and Akhmad, Muslih and Mohammad, Darudin (2021) PENCATATAN PERKAWINAN DITINJAU DARI HUKUM PERKAWINAN ISLAM. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI GALIH WICAKSONO pdf.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta memahami dalam
penanganan inti perkawinan itu terhadap arti penting pencatatan perkawinan di
kehidupan rumah tangga dan anak. Karena masih banyak perkawinan yang terjadi
tanpa melakukan pencatatan perkawinan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
hukum normatif, yang mana data yang digunakan yaitu bahan hukum primer dan
bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Proses pengolahan data
dilakukan melalui proses editing. Kemudian data dianalisis dengan metode
analisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penting
dilakukannya pencatatan perkawinan untuk melindungi hak-hak isteri dan anak
terhadap pihak yang melalaikan kewajibannya dalam perkawinan tersebut. Jika
ditinjau dari hukum perkawinan islam menjelaskan pemberlakuan pencatatan
perkawinan sebagai syarat sahnya sebuah perkawinan yang didasarkan kepada
hadis Nabi tentang walimah dan dalam al-Qur‟an surat al-Baqarah: 282
merupakan sebuah bentuk pembaharuan hukum Islam yang mana dalam surah
tersebut adanya perintah untuk mencatatkan apabila adanya hutang
piutang, yang kemudian hal tersebut diqiyaskan dengan pencatatan perkawinan
karena sama-sama dianggap sebagai suatu perbuatan hukum. Bagi umat Islam
yang telah dewasa dan mampu, diwajibkan untuk melakukan perkawinan, karena
melalui perkawinan manusia akan mendapat ketenangan dan ketentraman dalam
rumah tangga, sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur‟an Surat Ar-Rum
(30) ayat 2 bahwa perkawinan merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan oleh
Allah, dengan memenuhi syarat dan rukun nikah yang telah ditentukan dalam al�Qur‟an dan Hadits. Maka pernikahan dinyatakan syah dalam ajaran islam dan
berdasarkan fikih muamalah bahwa kegiatan melakukan pencatatan perkawinan
hukumnya adalah mubah atau boleh, selama tidak melanggar asas-asas perjanjian
dalam hukum islam. Dan melakukan pencatatan perkawinan dengan ketentuan
yang dinyatakan syah dalam Hukum Positif Indonesia agar adanya status hukum
yang jelas, maka berbagai macam bentuk kemudharatan seperti ketidakpastian
status bagi wanita dan anak-anak akan dapat dihindari.
Kata Kunci: Hukum Perkawinan Islam, Pencatatan Perkawinan, Hak Isteri
dan Anak
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | irma rohayu |
Date Deposited: | 13 Sep 2023 04:07 |
Last Modified: | 13 Sep 2023 04:07 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/15824 |