TANGGUNGJAWAB PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA APOTEKER PENGELOLA APOTEK DENGAN PEMILIK SARANA APOTEK PADA APOTEK DI KOTA BENGKULU

Skripsi yang berjudul Tanggungjawab Para Pihak Dalam Perjanjian Kerjasama
Antara Apoteker Pengelola Apotek Dengan Pemilik Sarana Apotek Pada
Apotek Di Kota Bengkulu dilatarbelakangi adanya kesenjangan antara norma
dan fakta. Indentifikasi masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah : 1.
Bagaimana tanggungjawab para pihak dalam Perjanjian kerjasama antara
apoteker Pengelola apotek dengan pemilik sarana Apotek di kota bengkulu? 2.
Siapa yang bertanggung jawab terhadap tuntutan pihak ketiga ? 3. Apa
hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama
antara Apoteker Pengelola Apotek dengan Pemilik Sarana Apotek?. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum empiris dengan
pendekatan kulitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terjadinya
perjanjian kerjasama antara Apoteker Pengelola Apotek (APA) Dengan
Pemilik Sarana Apotek (PSA) di Kota Bengkulu Dari Perjanjian Kerjasama
tersebut dapat diketahui bahwa. Bentuk tanggungjawab Apotek yaitu
memberikan ganti rugi dalam bentuk materi dan pengobatan yang ditanggung
Apotek, Sistem ganti rugi yang sesuai dengan permintaan pihak konsumen
yang dimusyawarahkan terlebih dahulu. Yang bertanggung jawab atas tuntutan
oleh pihak ketiga yaitu Apoteker Pengelola Apotek dan Pemilik Sarana
Apotek karena saling terikat dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati
secara bersama-sama dengan dan Pemilik Sarana Apotek sebagai atasan dari
Apotek. Hambatan yang muncul , pertama apoteker tidak berada di Apotek,
selaku apoteker yang bertugas memberikan pelayanan kefarmasian.
Kata Kunci : Tanggung Jawab, Perjanjian Kerjasama, Apotek